Makna Filosofi Sajian Tumpeng saat Perayaan HUT Kemerdekaan RI
Berikut adalah makna dan filosofi dari sajian Tumpeng yang umum ada saat perayaan HUT kemerdekaan RI, sebagai bentuk rasa syukur atas berkah Tuhan.
Penulis: Muhammad Alvian Fakka
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Berikut adalah makna filosofi dari sajian Tumpeng merupakan kuliner yang umumnya ada pada saat perayaan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia.
Sajian Tumpeng diadakan pada tanggal 17 Agustus, sebagai bentuk rasa syukur atas keslamatan atau berkah dari Tuhan Yang Maha Esa.
Nasi Tumpeng yang berbentuk kerucut dan tersaji dengan berbagai jenis lauk pauk di sekelilingnya ternyata memiliki makna tersendiri.
Tumpeng merupakan sebuah wujud representasi hubungan antara Tuhan dengan manusia, dan manusia dengan sesama.
Dikutip dari Akun Youtube TribunTravel, bentuk tumpeng yang menjulang mengkerucut merupakan simbol dari harapan manusia.
Harapannya seperti tingkat kehidupan manusia yang mencapai semakin tinggi derajatnya atau kesejahteraanya.
Baca juga: Rayakan Ulang Tahun Jokowi Ke-61, Megawati Beri Potongan Tumpeng saat Rakernas PDIP
Istilah Tumpeng juga merujuk pada masyarakat Jawa, yang merupakan dari akronim "yen metu kudu mempeng".
Akronim itu berarti bahwa ketika kita keluar harus sungguh-sungguh semangat.
Selain itu Tumpeng juga identik dengan tujuh macam lauk pauk yang berada di sekelilingnya yang disajikan dengan daun pisang.
Arti 7 lauk tersebut menurut kepercayaan Jawa, angka tujuh disebut pitu, diartikan sebagai pitulungan atau pertolongan
Berikut adalah makna filosofi dari sajian Tumpeng berdasarkan isi kelengkapan makanannya.
Makna filosofi sajian Tumpeng
1. Nasi pada Tumpeng
Semula biasanya berwarna putih yang melambangkan apa yang dikonsumsi berasal dari yang bersih dan suci.
Namun terkadang juga menggunakan nasi kuning yang melambangkan kemakmuran dan kesahteraan.
Adapun kerucut yang tinggi ini juga menyimbolkan permintaan kesejahteraan hidup yang semakin naik dan tinggi dari manusia.
2. Lauk Ayam
Lauk pada Tumpeng adalah olahan dari ayam jantan.
Hal itu bermakna untuk menghindari dari sifat buruk
Sifat buruk itu seperti congkak, sombong, dan merasa benar sendiri.
3. Lauk ikan lele atau teri
Adapun olahan ikan seperti lele atau teri dalam tumpeng.
Lauk tersebut bermakna menggambarkan keuletan dan perjuangan hidup
Makna dari lauk ini juga menggambarkan kebersamaan dan kerukunan.
Baca juga: Dukung Pemindahan Ibu Kota, Gus Muhaimin Akan Potong 24 Tumpeng di Titik Nol IKN Nusantara
4. Telur rebus
Lauk pelengkap lainnya dalam Tumpeng adalah telur rebus.
Telur rebus bermakna sebuah kebulatan tekad
5. Sayur urap
Sayur urap mempunyai makna kedamaian, keyakinan, serta kesuburan.
Urap memiliki makna yakni agar hidup terus bertumbuh, tenang dan tentram, serta tercapainya kehinginan kita.
Sayuran dalam nasi tumpeng kerap disajikan dengan menggunakan bumbu urap ini.
Alasannya karena bumbu urap ini berasal dari kata urip, yang memiliki arti hidup.
6. Cabai
Pada ujung kerucut nasi ditancapkan biasanya ditancapkan cabai merah
Selain itu cabai juga ada yang dipotong menyerupai kelopak bunga melambangkan api
Makna cabai pada Tumpeng lainnya yaitu memberikan penerangan sehingga bermanfaat buat orang sekitar.
Setelah membaca makna dari sajian Tumpeng di atas.
Berminatkah untuk menyajikan sajian Tumpeng pada perayaan HUT ke-77 Indonesia pada tanggal 17 Agustus nanti.
(Tribunnews.com/ Muhammad Alvian Fakka)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.