Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bantah Timbun Beras Bansos di Depok, Begini Klarifikasi JNE

Vice President (VP) of Marketing JNE Express Eri Palgunadi meminta maaf terkait ramainya jagat maya atas beras bansos yang dikubur ini.

Penulis: Naufal Lanten
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Bantah Timbun Beras Bansos di Depok, Begini Klarifikasi JNE
Kolase Tribunnews.com (Tribunnews.com/Herudin - Kompas.com/Kristianto Purnomo)
Temuan beras yang dikubur di Depok. JNE menggandeng pengacara Hotman Paris Hutapea untuk menghadapi kasus beras bantuan presiden yang dikubur di Depok. 

Laporan Reporter Tribunnews.com, Naufal Lanten

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perusahaan jasa pengiriman, PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) buka suara terkait tudingan penimbunan bantuan sosial (Bansos) Presiden.

Seperti diketahui, sejumlah beras bansos yang dikubur di seberat kurang lebih 3,4 ton itu ditemukan di lahan kosong milik Rudi Samin, yang berlokasi di Kawasan Tirtajaya, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok, Jawa Barat, Jumat (29/7/2022).

Vice President (VP) of Marketing JNE Express Eri Palgunadi meminta maaf terkait ramainya jagat maya atas beras bansos yang dikubur ini.

“Saya ucapkan mohon maaf kepada seluruh stake holder yang mungkin selama seminggu ini melihat kegaduhan,” kata Eri palgunaldi dalam konferensi pers di kawasan Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis (4/8/2022).

Ia menambahkan JNE sebagai perusahaan nasional yang bergerak dibidang jasa kurir dan ekspres logistik berkomitmen memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh pelanggan masyarakat serta pemerintah.

“Oleh karena itu sebagai bentuk dukungan terhadap hal tersebut, JNE mendukung program pemerintah dalam proses distribusi beras bansos yang diberikan ke masyarakat bekerja sama dengan pihak terkait,” ujarnya.

Baca juga: Kontroversi Paket Bansos di Depok, Hotman Paris: JNE Tidak Menimbun Beras, Tapi Membuang 

Berita Rekomendasi

Pada kesempatan yang sama, Kuasa Hukum JNE, Hotman Paris Hutapea mengatakan membantah tudingan bahwa kliennya melakukan penimbunan beras bansos presiden.

“Inti pokok dari kenapa kami undang karena jne sudah jadi korban fitnah. JNE tidak pernah menimbun beras,” kata Hotman Paris

“JNE membuang beras milik JNE yang sudah rusak,” ujarnya menambahkan.

Diketahui, Rudi Samin melakukan penggalian selama tiga hari menggunakan excavator.

Dari penggalian itu ditemukan beras bansos presiden bermerk Kita Premium dengan kemasan ukuran 5 Kg, 10 Kg, 20 Kg, serta beberapa beras yang sudah berhamburan di tanah.

Selain itu, terdapat temuan sembako lain yang juga ditimbun, yaitu minyak goreng, tepung terigu, dan telur.

Rudi Samin mengatakan ia telah mendapat informasi penimbunan tersebut dari seorang karyawan gudang JNE Depok, yang lokasinya berada di seberang lahannya, dikutip dari Tribun Jakarta.

Polda Metro Jaya bersama Kementerian Sosial dan Bulog akan melakukan pengecekan ke lokasi penimbunan pada Rabu (3/8/2022).

Persoalan ini akan ditangani oleh Polda Metro Jaya dalam hal ini Ditreskrimsus Polda Metro Jaya.

"Tentu kita akan mengungkap persoalan yang sebenarnya karena dalam hal ini jumlah beras yang harus disalurkan kepada masyarakat yang sebenarnya wajib atau berhak menerima itu kan ratusan ribu ton. Oleh sebab itu Polda Metro Jaya, Bapak Kapolda memutuskan penanganannya ditangani oleh Ditreskrimsus Polda Metro Jaya," pungkas Zulpan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas