10 Personel Dimutasi, Eks Petinggi Polri Sebut Imbas Dugaan Kebiasaan Lindungi Teman di Polisi
Bekto Suprapto menilai, mutasi 10 orang buntut tewasnya Brigadir J diduga sebagian imbas kebiasaan polisi untuk saling membantu di lingkungan timnya.
Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Sri Juliati
Selanjutnya, kata Bekto, akan ada langkah-langkah Kapolri lagi untuk membuka kasus kematian Brigadir J.
"Saya menyebut, gerbong pertama adalah penonaktifan, sekarang gerbong kedua itu dimutasi jabatan-jabatan itu, saya menduga akan disusul gerbong ketiga lagi."
"Karena penyidikan ini akan terus berkembang dengan disesuaikan dengan keterangan saksi-saksi dan bukti-bukti yang lain," terang Bekto.
Apalagi jika bukti sudah ada di depan mata, maka jalannya kasus akan segera cepat terungkap.
Baca juga: Pakar Mikro Ekspresi Nilai Janggal Permintaan Maaf Irjen Ferdy Sambo, Intonasi dan Kata Tapi Disorot
"Kalau orang bisa bohong, bisa lupa, tapi barang bukti katakanlah jejak digital itu tidak bisa bohong," kata Bekto.
Menurut Bekto, pembunuhannya harus diusut tuntas, apakah nanti itu terbukti ada unsur perencanaan atau tidak, itu semua tergantung hasil penyidikan.
"Semua orang menduga penyidikan ini ada halangan, tapi sekarang kita patut bersyukur telah dibuka oleh Kapolri (halangannya itu)."
"Kita harus mengapresiasi, dengan ini membuat langkah tegap, lebih gagah, lebih pasti (dalam mengungkap kasus ini," pungkas Bekto.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani)