Contoh Teks Khutbah Jumat: Kematian, Siapkan Diri Kita
Berikut adalah contoh teks khutbah Jumat berjudul Kematian: Siapkan Diri Kita. Simak selengkapnya di sini.
Penulis: Widya Lisfianti
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Teks Khutbah Jumat berikut ini berjudul Kematian: Siapkan Diri Kita.
Naskah khutbah Jumat kali ini mengajak kepada khalayak untuk mengingat kematian yang bisa datang kapanpun.
Untuk itu, kita perlu mempersiapkan diri dengan bekal amal sholeh.
Berikut adalah khutbah Jumat, dikutip dari Unida Gontor:
Khutbah Pertama
الْحَمْدَ للهِ اللهِ ا اتِ الِنَا اللهُ لاَ لّ لَهُ لِلْ لاَ ادِيَ لَهُ
الحمد لله العالمين القائل : لْ اِنَّ الْمَوْتَ الَّذِيْ اِنَّهٗ لٰقِيْكُمْ اِلٰى الِمِ الْغَيْبِ الشَّهَادَةِ ا تَعْمَلُوْنَ
لاَ لهَ لاّ اللهُ ا لُهُ
لَّى اللهُ لَى افِ الأَنْبِيَاءِ المرْسَلِيْنَ ا لَى لِهِ ابِهِ ارَ لَى القَوِيْمِ ا لَى الصِّرَاطِ المُسْتَقِيْمِ لَى الدِّيْنِ لَّمَ لِيْمًا ا
Baca juga: Contoh Teks Khutbah Jumat: Mempersiapkan Bekal Sebelum Kematian
ا اد الله اي الله اته از ال.
Hadirin Jamaah Shalat Jumat yang insyaAllah selalu berada dalam naungan rahmat dan hidayah Allah SWT
Tak henti-hentinya kita panjatkan puja dan puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan kita nikmat iman dan Islam; karunia yang teramat besar yang Allah karuniakan kepada hamba-hamba-Nya. Semoga kita selalu termasuk yang mendapatkan hidayah-Nya serta berada dalam keadaan Iman dan Islam hingga akhir hayat kita.
Dan nyawa kita bersyukur kepada Allah atas nikmat yang masih diberikan kepada kita. Sehingga pada kesempatan ini kita masih dapat beribadah kepada-Nya, mengingat-Nya, serta memuji-Nya.
Sebuah pujian hanya layak dimiliki oleh Allah. Alhamdulillah ; segala puji hanya milik Allah. sungguh pantas bagi manusia untuk mengharapkan pujian, tidak pantas bagi manusia untuk merasa telah berjasa, karena sungguh tulus segala pujian hanya milik Allah semata.
Dan kami mengajak diri kami sendiri serta jamaah sekalian untuk terus memperkokoh ketaqwaan kepada Allah SWT.
ا ا الَّذِينَ ا اا اللَّهَ اتِهِ لَا لَّا لِمُونَ
Artinya: " Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam ." (Al-Quran, Surat Ali Imran, ayat 102)
Dan tentunya, shalawat serta salam semoga selalu tercurah tak henti-hentinya kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarganya dan para sahabatnya.
Sidang shalat Jumat yang dirahmati Allah SWT …
Dalam K hutbah Jumat yang singkat ini, mari kita membaca tentang sesuatu yang pasti kita hadapi, sesuatu yang menjadi dari kehidupan dunia menuju akhirat, yaitu kematian .
Dalam Surat Al-Baqarah ayat 28, Allah berfirman:
اللّٰهِ اَمْوَاتًا اَحْيَاكُمْۚ اِلَيْهِ
Bagaimana kamu ingkar kepada Allah, padahal kamu (tadinya) mati, lalu Dia menghidupkan kamu, kemudian Dia mematikan kamu lalu Dia menghidupkan kamu kembali. Kemudian kepada-Nyalah kamu dikembalikan.
Baca juga: Contoh Teks Khutbah Jumat: Malapetaka Itu Bernama Lisan
Dalam Tafsir Ibn Katsir, dijelaskan bahwa ayat ini menjelaskan akan kekuasaan Allah dan sungguh orang yang ingkar kepada Allah sementara manusia awalnya, lalu Allah digunakan ada di muka bumi ini.
Ayat ini juga menunjukkan bahwa kita semua pasti mati. Dan kita semua pasti akan dibangkitkan kembali setelah kematian itu.
Jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah SWT…
Maka apa saja kewajiban kita dalam kehidupan ini sebagai persiapan diri kita sebelum mati? pasti ada banyak hal. Namun setidaknya ada tiga hal yang akan kita bahas pada kesempatan berharga ini.
Yang pertama, beramal sebaik mungkin
Dalam Al-Quran, Allah berfirman dalam surat Al-Mulk ayat 1-2:
الَّذِيْ الْمُلْكُۖ لٰى لِّ
Mahasuci Allah yang menguasai (segala) kerajaan, dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. (1)
الَّذِي لَقَ الْمَوْتَ الْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ لًا الْعَزِيزُ الْغَفُورُ
Yang menciptakan mati dan hidup, untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Mahaperkasa, Maha Pengampun. (2)
Seperti apakah amalan yang terbaik itu? Salah satu indikatornya adalah, pekerjaan itu dilakukan dengan istiqamah. Dalam hadits shahih yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda:
الْعَمَلِ لَّ
Artinya; sebenarnya sebaik-baik pekerjaan adalah yang rutin (berkelanjutan), meskipun itu sedikit.
Beramal sebaik mungkin juga berarti bahwa pekerjaan itu kita lakukan dengan seikhlas mungkin, semaksimal mungkin dan dengan sesempurna mungkin. Baik dalam interaksi kita kepada Allah maupun sesama manusia, dalam setiap amal kita patrikan dalam diri kita bahwa bisa jadi itu adalah amal terakhir kita.
Yang kedua, semoga amal yang terus mengalir pahalanya
Diantara yang dapat kita lakukan adalah dengan memperbanyak amal jariyah, ilmu yang bermanfaat, serta mendidik anak kita yang sholeh yang dapat mendoakan kita kelak. Sebagaimana hadits Rasulullah SAW.
الله : لَ اللَّهِ لى الله ليه لم قَالَ: ((إِذَا اتَ الإِنْسَانُ انْقَطَعَ لُهُ لاَّ لاَثَةٍ لاَّ ا ) اه لم
Artinya: diriwayatkan oleh Abu Hurairah, bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Jika manusia mati, maka terputuslah amalnya kecuali tiga perkara, sedekah jariyah, ilmu yang diambil manfaatnya, dan anak shalih yang selalu mendo`akan orang tuanya." (HR.Muslim).
Yang ketiga, berdoa agar diberikan husnul khatimah
Apakah itu husnul khatimah? Diantara tanda utama husnul khatimah adalah apabila ia mengucap kalimat "laa ilaaha illallaah" di akhir hayatnya. Dalam sebuah hadits shahih yang diriwayatkan oleh Abu Dawud, Rasulullah SAW bersabda:
" انَ لاَمِهِ لاَ لَهَ لاَّ اللهُ لَ الْجَنَّةَ "
Barangsiapa yang akhir-akhirnya adalah ' Laa ilaaha illallaah' maka dia akan masuk Surga.
Indikator lainnya dari seorang yang husnul khatimah apabila ia mengerjakan pekerjaan baik di akhir hidupnya.
الَ لُ الله لى الله ليه لم " ا ادَ اللهُ ا اسْتَعْمَلَهُ " . لَ يَسْتَعْمِلُهُ ا لَ الل الَ " الل
Rasulullah SAW bersabda: "Apabila Allah berkenan kepada seseorang, maka Allah akan menciptakan beramal." Para sahabat bertanya; "Bagaimana jadinya beramal?" beliau menjawab: "Allah akan memberikan taufiq usaha untuk melaksanakan amal shalih sebelum meninggal." (HR.Ahmad dan Tirmidzi)
Selain berusaha dengan amal untuk mencapai husnul khatimah, kita juga harus berdoa agar Allah memberikan keistimewaan kita ini. Salah satu doa untuk meminta husnul khatimah adalah sebagaimana yang diajarkan oleh Nabi Yusuf, yang terekam dalam surat Yusuf ayat 101:
اطِرَ السَّمَاوَاتِ الْأَرْضِ لِيِّي الدُّنْيَا الْآخِرَةِ لِمًا لْحِقْنِي الصَّالِحِينَ
Artinya: (Wahai Tuhan) pencipta langit dan bumi, Engkaulah pelindungku di dunia dan di akhirat, wafatkanlah aku dalam keadaan muslim dan gabungkanlah aku dengan orang yang saleh.
ارَكَ اللهُ لِي لَكُمْ الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، اكُمْ ا الآيَاتِ الذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. لُ لِي ا اَسْتَغْفِرُ اللهَ لِي لَكُمْ لِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ لِّ اسْتَغْفِرُوْهُ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.
Baca juga: Contoh Naskah Khutbah Idul Adha 2022: Keutamaan Kurban bagi Orang Beriman
Khutbah Kedua
الحمد لله الصلاة السلام لى ل الله، ا له الاه، لا له لا الله لا له، اً لهُ
Sidang jumat yang dirahmati Allah SWT…
Sebagai seorang muslim, selayaknya kita selalu mengingat bahwa hidup kita di dunia ini hanyalah sementara. Kebahagiaan dan kesenangan adalah bagian dari kehidupan ini yang harus kita jalani dengan penuh kebahagiaan.
Allah SWT berfirman:
اِعْلَمُوْٓا اَنَّمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ لَهْوٌ اخُرٌۢ اثُرٌ الْاَمْوَالِ الْاَوْلَادِۗ لِ اَعْجَبَ الْكُفَّارَ اتُهٗ ال ا ا ا ال
" Sesungguhnyalah, sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan sendagurauan, perhiasan dan saling berbangga di antara kamu serta berlomba dalam kekayaan dan anak keturunan, seperti hujan yang tumbuh-tanaman mengagumkan para petani; kemudian (tanaman) itu menjadi kering dan kamu lihat warna kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridaan-Nya. Dan kehidupan dunia tidak lain hanyalah kesenangan yang palsu."
Namun demikian, Allah juga mengingatkan kita dalam surat Al-Qasas ayat 77:
ابْتَغِ فِيْمَآ اٰتٰىكَ اللّٰهُ الدَّارَ الْاٰخِرَةَ لَا الدُّنْيَا وَاَحْسِنْ اَحْسَنَ اللّٰهُ اِلَيْكَ لَا الْفَسَادَ الْاَرْضِ اِنَّ اللّٰهَ لَا الْمُفْسِدِيْنَ
" Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telah dianugerahkan Allah, tetapi janganlah mengalahkan kamu di dunia dan berbuat baik (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berbuat kerusakan."
Akhirnya, semoga kelak kita termasuk hamba Allah yang dapat beramal baik selama hidup kita, meninggal dalam keadaan husnul khatimah, serta berkesampatan bertemu dengan-Nya di surga nanti.
اَ االنَّاسُ !! اِتَّقُوا اللهَ ال. ا الْفَوَاحِشَ ا ا ا . افِظُوْا لىَ الطَّاعَةِ الْجُمْعَةِ الْجَمَاعَةِ. اعْلَمُوْا ا اللهَ اَمَرَكُمْ . لاَئِكَةِ . الَ الىَ لَمْ لْ ائِلاًعَلِيْمًا
اِنَّ اللهَ لاَئِكَتَهُ لُّوْنَ لىَ النَّبِىْ اَ ا الَّذِيْنَ ا لُّوْا لَيْهِ لِّمُوْا لِيْمًا
اَللَّهُمَّ لِّ لَى لَى لِ ا لَّيْتَ لَى اهِيْمَ لَى لِ اهِيْمَ، . ارِكْ لَى لَى لِ ا ارَكْتَ لَى اهِيْمَ لَى لِ ا
اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ المسْلِمَاتِ المؤْمِنِيْنَ المؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ الأَمْوَاتِ ال
اللهُمَّ ادْفَعْ ا اْلبَلاَءَ اْلوَبَاءَ الزَّلاَزِلَ اْلمِحَنَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ ا ا ا لَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا ائِرِ لْدَانِ الْمُسْا
ا لَا لُوبَنَا ا لَنَا لَدُنْكَ الْوَهَّابُ.
اللَّهُمَّ ا لُكَ الهُدَى التُّقَى العَفَافَ الغِنَى
. ا لْنا لَ ا اجْعَلْ لنا لَدُنْكَ لْطَانًا ا
اللَّهُمَّ اقِبَتَنَا الأُمُورِ لِّهَا ا الدُّنْيَا ابِ ال
ا لَنَا اجِنَا اتِنَا اجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ امًا
ا ا الدُّنْيَا الْآخِرَةِ ا ابَ النَّارِ
لَّى اللهُ لَى ا لَى لِهِ .سُبْحَانَ
ال ا . لاَمٌ لَى الْمُرْسَلِيْنَ. الْحَمْدُ لِلّهِ الْعَالَمِيْنَ.
اد الله، الله العدل الإحسان اء القربى الفخشاء المنكر البغي لعلكم . اذكروا الله العظيم اشكروه لى ادعوه لكم لذكر الله .
الصلاة
(Tribunnews.com, Widya)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.