Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kata Mahfud MD soal Kasus Brigadir J: Presiden Panggil Kapolri hingga Sebut Ada Ranjau di Polri

Dukungan pengungkapan kasus kematian Brigadir J diperlukan, lanjut Mahfud, karena di dalam tubuh Polri ada ranjau-ranjau.

Penulis: Daryono
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Kata Mahfud MD soal Kasus Brigadir J: Presiden Panggil Kapolri hingga Sebut Ada Ranjau di Polri
Kolase Tribunnews.com
Menko Polhukam Mahfud MD dan Brigadir J. Mahfud MD menyebut terkait kasus kematian Brigadir J, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pernah memanggil Kapolri. Mahfud juga menyebut adanya ranjau-ranjau di tubuh Polri. 

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengakui Presiden Joko Widodo (Jokowi) pernah memanggil Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo terkait pengungkapan kasus kematian Brigadir J.

Diketahui, kasus kematian Brigadir J akhirnya menemui titik terang setelah Kapolri mengumumkan Irjen Ferdy Sambo sebagai tersangka pembunuhan Brigadir J pada Selasa (9/8/2022) malam. 

"Iya (Kapolri dipanggil Presiden). Hari Senin itu Pak Kapolri dipanggil, berdua. Setelah itu saya dipanggil bertiga dengan pak Pramono Anung (Sekretaris Kabinet Pramono Anung,-Red)," kata Mahfud dalam tayangan Satu Maje Kompas TV sebagaimana dikutip Tribunnews.com, Kamis (11/8/2022).

Menurut Mahfud, dalam pengungkapan kasus kematian Brigadir J, Kapolri memang membutuhkan dukungan dari luar Polri.

Dukungan itu diperlukan, lanjut Mahfud, karena di dalam tubuh Polri ada ranjau-ranjau.

Namun, Mahfud tidak menjelaskan detail apa yang dimaksud dengan ranjau-ranjau di dalam Polri.

"Kapolri memang ingin membuka kasus ini dengan baik tetapi memang perlu dukungan, dukungan politik dari kita. Karena kita tahu ada banyak masalah, ada ranjau-ranjaunya sehingga Presiden mengatakan selesaikan dengan tuntas, dengan transparan. Pemerintah percaya Kapolri bisa menyelesaikan ini tapi jangan terlalu lama," bebernya.

Baca juga: FAKTA LPSK Tak Bisa Lanjutkan Asesmen Istri Ferdy Sambo: Putri Candrawathi Malu hingga Banyak Diam

Berita Rekomendasi

Ditanya lebih jauh perihal seberapa  besar ranjau di dalam tubuh Polri, Mahfud menyatakan semua orang merasakannya.

"Saya tidak akan menerangkan seberapa besarnya sebelum menghitungnya, tapi semua orang merasakan. Ada ranjau dari dalam, tentang masalah-masalah besar di Polri itu kan karena ada ranjau dari dalam. Maka harus ada dukungan dari luar," jelasnya.

Soal motif Irjen Ferdy Sambo perintahkan Bharada E tembak Brigadir J

Lebih lanjut, Mahfud memberi penjelasan soal motif pembunuhan yang diduga dilakukan Irjen Ferdy Sambo. 

Sebelumnya, Mahfud menyebut motif pembunuhan itu hanya bisa didengar oleh orang dewasa. 

Mahfud mengatakan, dari informasi muncul dugaan pelecehan seksual dalam kasus penembakan Brigadir J.

Menurut Mahfud MD, hal itulah yang dinilai sensitif bila diumbar ke publik dan hanya boleh didengar orang dewasa.

Meski demikian, kini Polri tengah melakukan pendalaman kasus yang menyeret nama mantan Kadiv Propam Ferdy Sambo.

“Pertama katanya pelecehan. Pelecehan itu apa sih? Apakah membuka baju atau apa? Itu kan untuk orang dewasa."

"Yang kedua, katanya perselingkuhan empat segi. Siapa yang bercinta dengan siapa,” kata Mahfud, dikutip Tribunnews.com dari kanal YouTube Kompas TV, Kamis (11/8/2022).

Mahfud MD menambahkan, bahwa yang terakhir muncul karena perkosaan, usaha perkosaan lalu ditembak.

"Itu kan sensitif,” imbuhnya.

Baca juga: Ferdy Sambo Tersangka, Irjen Napoleon Bonaparte: Banyak Polisi Brengsek Tapi Tidak Semua!

Mahfud MD pun menegaskan, motif kasus ini biarkan dikontruksikan oleh Polri.

Sehingga, ia enggan menyampaikan motif penembakan Brigadir J kepada publik.

"Jadi yang buka jangan saya, biar polisi saja karena itu uraiannya panjang gitu, nanti polisi yang membuka ke publik lalu dibuka di pengadilan oleh jaksa. Kalau tanya ke saya nanti malah salah,” jelas Mahfud MD.

Lebih lanjut, Mahfud MD juga mengaku telah mendapatkan bocoran motif kasus ini dari berbagai sumber yang selama ini tak pernah muncul ke publik.

Namun, ia tak bisa menyampaikannya ke publik.

“Banyak (bocoran motif), banyak, saya dapat bocoran, tapi kan tidak boleh saya katakan yang begitu-begitu biar dikontruksi dulu,” kata Mahfud.

“Dapat hal-hal yang mungkin tidak pernah muncul di publik, dari Komnas HAM, dari LPSK, dari orang perorangan, dari para senior Polri, senior tentara dan sebagainya,” jelasnya. 

Baca juga: Petugas Keamanan Ngaku Dibayar Orang Ferdy Sambo untuk Tutup Portal Kompleks Rumah Pribadi

BACA DAN IKUTI BERITA GOOGLE NEWS

(Tribunnews.com/Daryono/Suci)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas