Dipecat dari Pengacara Bharada E, Deolipa Yumara Sebut Jadi Seniman: Mau Buat Satu Album Lagu
Deolipa Yumara buka suara soal pemecatan dirinya dari pengacara Bharada E yang merupakan tersangka kasus penembakan Brigadir J, Sabtu (13/8/2022).
Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Deolipa Yumara akhirnya buka suara terkait pemecatan dirinya dari tim pengacara Bharada E, tersangka kasus penembakan Brigadir J.
Sebelumnya, Bareskrim Polri membenarkan kabar Bharada E telah mencabut surat kuasa terhadap Deolipa Yumara dan Muhammad Boerhanuddin.
Kini, posisi Deolipa digantikan pengacara baru, yakni Ronny Talapessy yang ditunjuk mendampingi Bharada E dalam proses hukum dugaan pembunuhan.
Merespons hal tersebut, Deolipa menyatakan, pemecatan dirinya sebagai pengacara Bharada E merupakan cacat formil.
Cacat formil atau juga dikenal cacat hukum merupakan suatu perjanjian, kebijakan atau prosedur yang tidak sesuai dengan hukum yang berlaku, dilansir Tribratanews.kepri.polri.go.id.
"Ketika pemecatan oleh Bareskrim atau pun Bharada E, saya itu cacat formal."
"Sehingga, nggakpapa itu nanti, tapi kan saya sudah kerja lima hari, dari Sabtu (6 Agustus 2022), Minggu (7 Agustus 2022), Senin (8 Agustus 2022), Selasa (9 Agustus 2022), Rabu (9 Agustus 2022), Kamis (10 Agustus 2022)," katanya dalam keterangan pers, Sabtu (13/8/2022), dikutip Tribunnews.com dari kanal Youtube Kompas TV.
Baca juga: Kasus Brigadir J, Hasil Pemeriksaan Terhadap Ferdy Sambo hingga Ronny Talapessy Gantikan Deolipa
Lebih lanjut, Deolipa pun menjelaskan, dirinya mendapat surat pemecatan itu sejak 10 Agustus 2022.
Selanjutnya, Deolipa menyebut, akan kembali menjadi seniman, khususnya penyanyi.
"Memang kemarin saya sebagai pengacara Bharada E, karena oleh negara pada tanggal 10 Agustus 2022 ada surat pemecatan dari negara, maka saya berubah nggak jadi pengacara lagi (sementara sementara), jadi penyanyi, kembali jadi seniman," ucapnya.
Deolipa juga menyatakan, akan membuat album yang berisi kumpulan lagu-lagunya.
"Saya mau bikin satu album lagu, ada 12 lagu sama terakhir ucapan terima kasih," jeals Deolipa.
Beberapa lagu tersebut, di antaranya berjudul Wiro Sableng, 15 Triliun, Cacat Formal hingga lagu Menunggu Proses Gugatan.
"Ini semua dibikin oleh otak dan pikiran saya sendiri berdasarkan rekaman-rekaman jejak kehidupan dunia ini," jelas Deolipa.