Pakar Digital Soroti Rekaman CCTV 13 Menit yang Hilang di Rumah Ferdy Sambo, Juga CCTV di RS Polri
Dari hasil rekaman CCTV diduga proses penembakan terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J berlangsung selama 13 menit.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ahli Digital Forensik Abimanyu Wachjoewidajat mengomentari soal kamera pengintai atau CCTV dalam kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.
Abimanyu sekilas mencatat ada beberapa hal yang bisa dipertanyakan.
Ia tidak menampik orang banyak cenderung memercayai tayangan CCTV kasus pembunuhan Brigadir J.
Kendati demikian sebagai orang yang bergerak di bidang digital forensik, ia justru melihat hal sebaliknya.
“Kok gitu sih,” ujarnya, Sabtu (13/8/2022) seperti dikutip dari Kompas.TV.
Menurut Abimanyu, saat melakukan digital forensik berbasis CCTV ada prinsip 4R yakni rentang, reka, rangkai, dan runut.
Baca juga: Rekaman CCTV Ungkap Menit-menit Sebelum Brigadir J Dihabisi, Almarhum Terakhir Terlihat Pukul 17:00
Rentang yang dimaksud adalah berkaitan dengan waktu, lalu merangkai dan merunut sebelum akhirnya peristiwanya terjadi.
“Dengan mengetahui seperti itu bisa mendapatkan gambaran yang jelas dari konten,” ucapnya.
Ia melihat dari runutan CCTV belum seluruhnya menggambarkan peristiwa yang terjadi.
Ada sebagian rangkaian peristiwa yang hilang dan tidak muncul.
Misalnya kejadian di rumah Ferdy Sambo ada 13 menit yang tidak terekam CCTV.
Demikian pula dengan CCTV yang merekam ambulans di Rumah Sakit (RS) Polri Kramatjati Jakarta.
Ia mempertanyakan rekaman yang memperlihatkan ambulans yang tidak sampai ke depan Inap Gawat Darurat (IGD).
Padahal jika membawa orang seharusnya ambulans berhenti sampai depan IGD.
Ia mengungkapkan skenarionya ada CCTV yang rusak.
Namun harus dijelaskan pula di mana CCTV yang rusak dan kerusakan terjadi pada bagian mana.
“Pertanyaannya saat dibilang rusak, media perekam, controller, atau penyimpanan? Kalau media penyimpanan yang rusak, bisa recover, bisa tampil lagi,” tutur Abimanyu.
Ia berpendapat jika semua hal itu sudah muncul, barulah tayangan CCTV kasus pembunuhan Brigadir Yoshua bisa diulas.
Rekaman 13 Menit CCTV yang Misterius
Dari hasil rekaman CCTV diduga proses penembakan terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J berlangsung selama 13 menit.
13 menit krusial yang diduga menjadi menit-menit terakhir Brigadir J meregang nyawa ditembak Bharada E di rumah pribadi mantan Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo.
Seperti diketahui pada 8 Juli 2022 lalu Brigadir J tewas di rumah dinas mantan Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo.
Rekaman CCTV pukul 17.10 terlihat Ferdy Sambo yang masih pakai baju dinas turut keluar dari rumah pribadinya.
Ferdy Sambo nampak berjalan dengan tergesa.
13 menit kemudian tepatnya pukul 17.23 WIB, Brigadir J tewas di rumah dinas mantan Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo.
CCTV tersebut merekam aktivtas Ferdy Sambo dan Brigadir J sesaat setelah tiba di rumah pribadi sang jenderal di Jalan Saguling III, Kompleks Pertambangan, Duren Tiga Barat, Pancoran, Jakarta Selatan.
Ferdy Sambo dan rombongan diketahui baru saja tiba dari Magelang, Jawa Tengah.
Dikutip TribunJakarta dari CNN Indonesia, pukul 15.29 tampak Ferdy Sambo masuk ke rumahnya dengan seragam lengkap. Sementara pukul 15.37 terlihat anggota nakes yang hendak melakukan PCR turut masuk ke rumah Ferdy Sambo.
Lalu beberapa menit kemudian, tepatnya pada pukul 15.45 WIB mobil Istri Ferdy Sambo tiba di rumah Jalan Saguling III.
Terlihat Putri Candrawathi turun dari mobil hitamnya lalu masuk ke dalam rumah.
Ia memakai sweter hijau dan celana leging hitam.
Tak luma sejumlah ajudan Putri Candrawathi tampak memasukan barang-barang ke dalam rumah.
Terlihat juga Brigadir J yang memakai kaos putih dan celana jins biru membawa sebuah ransel dan koper berwarna hitam.
Kala itu tampak jelas, Brigadir J berjalan dengan lesu.
Setelah itu Putri Candrawathi melakukan tes PCR di teras rumah.
Terlihat juga Brigadir J dan Bharada E melakukan tes PCR.
Kemudian pukul 17.05 terlihat Putri Candrawathi masih menggunakan pakaian yang sama keluar rumah.
Putri Candrawathi berserta ajudannya, termasuk Brigadir J dan Bharada E menuju rumah dinas Ferdy Sambo.
Lima menit kemudian tepatnya 17.10 WIB terlihat Ferdy Sambo yang masih pakai baju dinas turut keluar dari rumah pribadinya. Ferdy Sambo nampak berjalan dengan tergesa.
Lalu CCTV dari tetangga di sekitar rumah Ferdy Sambo, merekam mobil tersangka pembunuhan Brigadir J tersebut melintas di kawasan Duren Tiga Barat dikawal motor Patwal.
Di antara pukul 17.10 hingga pukul 17.23 diduga menjadi akhir hayat Brigadir J.
Brigadir J ditembak mati oleh Bharada E atas perintah Ferdy Sambo.
Selang beberapa menit setelah Brigadir J dibunuh, pukul 17.23 WIB terlihat Putri Candrawathi datang ke rumah pribadinya lagi.
Sambil menunuduk, Putri Candrawati tampak mengenakan pakaian piyama berwarna biru dengan celana pendek.
Kemudian, pukul 18.33 WIB terlihat mobil Avanza Satreskrim Polres Jakarya Selatan melintas di Jalan Duren 3 utara ke arah rumah dinas Ferdy Sambo.
Nampak juga mobil Pajero Provost diikuti ambulans dan dua mobil Provos lainnya keluar dari kompleks Polri.
Pukul 20.16 WIB nampak iring-iringan ambulans ke Rumah Sakit Polri dan kemudian masuk di rumah sakit dan terlihat ambulans yang membawa jenazah Brigadir J parkir di rumah sakit tersebut.
Sumber: Kompas.com/Tribun Jakarta/Tribunnews.com