Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

FAKTA Baju Adat Paksian yang Dipakai Jokowi saat Pidato Kenegaraan: Disiapkan Hanya 3 Hari

Simak fakta-fakta baju adat Paksian asal Bangka Belitung yang dikenakan Jokowi saat Pidato Kenegaraan.

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
zoom-in FAKTA Baju Adat Paksian yang Dipakai Jokowi saat Pidato Kenegaraan: Disiapkan Hanya 3 Hari
Istimewa/Photographer Presiden Agus Suparto
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengenakan baju adat Paksian dari Bangka Belitung saat menyampaikan pidato kenegaraan, Selasa (16/8/2022). 

TRIBUNNEWS.COM - Fakta baju adat Paksian asal Provinsi Bangka Belitung yang dikenakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat Pidato Kenegaraan, Selasa (16/8/2022).

Pada Pidato Kenegaraan tahun ini, Jokowi memilih baju adat Paksian berwarna hijau.

Diketahui, Jokowi selalu mengenakan baju adat dalam setiap Pidato Kenegaraannya.

Lantas, seperti apakah fakta-fakta baju Paksian Jokowi?

1. Disiapkan dalam waktu tiga hari

Sekretaris Pribadi Presiden Jokowi, Anggit Nugroho, mengungkapkan baju Paksian yang dikenakan orang nomor satu di Indonesia ini diperoleh langsung dari pengrajin lokal di Bangka Belitung.

Baca juga: Deretan Pakaian Adat yang Dipakai Jokowi dalam Acara Kenegaraan 2017 - 2022

Baju hingga aksesoris yang dikenakan Jokowi pada pidato kenegaraan, disiapkan hanya dalam waktu tiga hari.

BERITA REKOMENDASI

Anggit mengatakan, baju Paksian itu dibawa kurir dari Bangka Belitung ke Jakarta.

“Pakaian adat tersebut disiapkan dalam waktu sekitar tiga hari."

"Setelah jadi, baju adat dibawa kurir dari Bangka Belitung menuju Jakarta,” ungkap Anggit, Selasa, dilansir Tribunnews.com.

2. Terpilih dari tiga baju adat yang diseleksi

Anggit Nugroho menuturkan, sebelumnya ia diminta untuk mengumpulkan baju-baju adat yang belum pernah dikenakan Jokowi.


“Dikumpulkanlah baju-baju adat dari daerah-daerah yang belum pernah dikenakan Presiden,” kata Anggit.

Setelahnya, Jokowi memilih tiga di antara sekian baju adat yang ditunjukkan.

Pada akhirnya, ia pun memilih baju adat Paksian dari Bangka Belitung untuk Pidato Kenegaraan.

Baca juga: Baju Adat Paksian Biasanya Merah, Jokowi Pilih Hijau, Ini Pesan yang Ingin Disampaikan Presiden

3. Makna baju adat Paksian

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengenakan baju adat Paksian dari Bangka Belitung dalam Sidang Tahunan MPR-RI dan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI Tahun 2022 di gedung Nusantara Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, (16/8/2022).
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengenakan baju adat Paksian dari Bangka Belitung dalam Sidang Tahunan MPR-RI dan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI Tahun 2022 di gedung Nusantara Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, (16/8/2022). (Sekretariat Presiden)

Diketahui, baju adat Paksian berwarna asli merah.

Namun, terang Anggit Nugroho, seiring perkembangan zaman, warna baju adat Paksian menyesuaikan selara pemakainya.

Jokowi pun memilih warna hijau untuk baju adat Paksian miliknya.

Menurut Anggit, Jokowi secara tersirat memilih baju adat Paksian bermotif Pucuk Rebung untuk memberi pesan kerukunan dan kedamaian menjelang pelaksanaan Pemilu dan Pilpres 2024.

"Itu disimbolkan dari motif baju Pucuk Rebung yang bermakna kerukunan dan warna hijau yang menyiratkan kesejukan dan ketenangan," jelas Anggit, dikutip dari Kompas.com.

"Soal hijau-hijau ini juga nyambung dengan kerapnya Presiden Jokowi akhir-akhir ini bicara soal upaya Indonesia bertransformasi menuju ekonomi hijau, produk hijau, energi hijau, teknologi hijau, industri hijau yang saat ini telah menjadi tren global," tambahnya.

Jokowi sendiri telah menerangkan makna baju adat Paksian yang ia kenakan.

Lewat video yang diunggah di Twitter, Jokowi mengatakan motif Pucuk Rebung di pakaiannya adalah simbol kerukunan.

“Baju adat yang saya kenakan ini adalah baju Paksian, dari Provinsi Bangka Belitung."

Baca juga: Selain Jokowi-Maruf Amin, Megawati dan Jusuf Kalla Terpantau Hadir di Sidang Tahunan MPR

"Dengan motif pucuk rebung yang melambangkan kerukunan dan warna hijau dipilih karena mengandung filosofi kesejukan, harapan, dan pertumbuhan,” ujarnya, dikutip dari setkab.go.id.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Taufik Ismail, Kompas.com/Dian Erika Nugraheny)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas