Pertemuan Health Working Group Ketiga Fokus pada Penguatan Riset di Negara Berkembang
Juru Bicara G20 Kementerian Kesehatan mengatakan, pertemuan ketiga Health Working Group (HWG) akan menjadi forum strategis memperkuat kesehatan global
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Erik S
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru Bicara G20 Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi mengatakan, pertemuan ketiga Health Working Group (HWG) akan menjadi forum strategis memperkuat sistem kesehatan global guna menghadapi pandemi berikutnya.
"Setiap negara, terlepas dari status ekonomi dan geografisnya, harus memiliki akses dan kapasitas yang sama untuk mengembangkan vaksin, terapi, dan alat diagnostik,” kata dia dalam dalam keterangan pers persiapan pelaksanaan HWG 3, Kamis (18/8).
Baca juga: Teknologi Karya Digital Nusa Gandeng Pemprov Bali Tingkatkan Sistem Transportasi Jelang G20
Sesi pertama, difokuskan pada pembahasan isu untuk membangun jaringan antara peneliti dan manufaktur di Negara G20 terkait kedaruratan kesehatan masyarakat.
Sesi kedua, akan fokus membahas penguatan jaringan peneliti dan manufaktur terkait kedaruratan kesehatan masyarakat.
Sesi ketiga akan membahas peran kemitraan pihak pemerintah dan swasta untuk mendukung jaringan peneliti dan manufaktur.
Baca juga: Menko Airlangga: Mobil Listrik Lexus UX 300e Jadi Kendaraan Delegasi G20 di Bali, Total 143 Unit
Sesi terakhir akan membahas inisiatif G20 untuk memperkuat ekosistem riset dan manufaktur untuk mencapai VTD yang berkeadilan akses dan kapasitas pengembangan.
“Dalam tiga sesi ini, kami mendorong agar pertukaran antarnegara G20 terkait VTD bisa diperluas, hub dan manufaktur lebih banyak, sehingga transfer teknologi bisa berjalan dengan baik. Sebagai focal point HWG, inilah yang akan kita sampaikan, demi kepentingan kesehatan global,” kata Jubir Nadia.
Jubir Nadia melanjutkan, dengan adanya pertemuan ketiga HWG ini, diharapkan dapat menghasilkan beberapa keluaran konkrit yang dapat meningkatkan komitmen global dalam memperkuat sistem kesehatan global, diantaranya:
Pertama, untuk membangun pusat manufaktur VTD dan pusat penelitian kolaboratif guna mendukung pengembangan dan penguatan kapasitas manufaktur VTD yang digerakkan oleh penelitian di Low Middle Income Countries (LMICs) untuk mengembangkan, meningkatkan, dan memperkuat kapasitas penelitian dan manufaktur
Baca juga: Teknologi Karya Digital Nusa Gandeng Pemprov Bali Tingkatkan Sistem Transportasi Jelang G20
Kedua, untuk berbagi mekanisme dan harmonisasi regulasi untuk memudahkan proses peningkatan kapasitas global guna memastikan percepatan ketersediaan VTD selama keadaan darurat kesehatan masyarakat.
Ketiga, untuk mendapatkan prinsip yang dapat disepakati tentang pembentukan kolaborasi Uji Klinis Multisenter VTD untuk mendukung Pusat Manufaktur dan Pusat Penelitian Kolaboratif di antara negara-negara G20 guna upaya pencegahan, kesiapsiagaan, dan respons atas pandemi.
“Diharapkan pada pertemuan ketiga ini bisa menghasilkan deliverables yang telah dicapai secara konkret, untuk selanjutnya bisa dibawa pada Health Ministers Meeting kedua dan KTT G20 di Bali, November mendatang,” ujar Jubir Nadia.
Agenda HWG ketiga akan dilaksanakan pada 22-23 Agustus 2022 di Bali dengan tema “Expanding global manufacturing and research hubs for pandemic, prevention, preparedness, and response,”.
Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi dan Aksi Lead by Example Indonesia pada Presidensi G20 Menjadi Perhatian Dunia
Pertemuan akan berlangsung secara hybrid, dan turut mengundang 19 negara anggota G20, 5 negara diundang , 5 negara perwakilan regional (Fiji, Kongo, Kamboja, Rwanda, Belize) dan 14 organisasi international.
Rangkaian pertemuan ketiga HWG akan terus berlanjut dengan dilaksanakannya side event pada 24 Agustus 2024 yang akan membahas Antimicrobial Resistance (AMR) terkait upaya pencegahan dan implementasi pengendaliannya dari resistensi obat.