Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Anggota Komisi III DPR Harap Kapolri Dalami Munculnya Isu Kekaisaran Ferdy Sambo dan Konsorsium 303

Diberitakan sebelumnya, Irjen Ferdy Sambo disebut memiliki kelompok yang sudah menjadi kerajaan di internal Mabes Polri.

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Anggota Komisi III DPR Harap Kapolri Dalami Munculnya Isu Kekaisaran Ferdy Sambo dan Konsorsium 303
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Kadiv Propam non aktif Irjen Pol Ferdy Sambo tiba di gedung Bareskrim Polri untuk menjalani pemeriksaan di Jakarta, Kamis (4/8/2022). Irjen Pol Ferdy Sambo akan diminta keterangan oleh tim khusus bentukan Kapolri terkait kasus kematian ajudannya, Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J yang tewas di rumah dinasnya pada 8 Juli 2022 lalu. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat Didik Mukrianto berharap Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk menindaklanjuti munculnya isu kekaisaran Sambo dan Konsorsium 303  di tengah penanganan kasus pembunuhan Brigadir J.

Benar atau hanya sekadar isu itu hingga kini informasi tersebut telah beredar luas.

Oleh karena Polri harus memastikan hal tersebut secara profesional.

"Apapun bentuknya informasi dan masukan publik itu, saya berharap agar Kapolri bisa arif dan bijaksana untuk melakukan pendalaman dan menindaklanjuti dengan langkah-langkah yang cepat dan terukur," kata Didik, dalam keterangan yang diterima, Jumat (19/8/2022).

Baca juga: Isu Konsorsium 303 Diduga Ditiupkan Kubu Lawan Ferdy Sambo di Internal Polri, Soal Perebutan Posisi?

Didik mengatakan di balik kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J, dimana mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo ditetapkan sebagai tersangka, kini melebar hingga isu bisnis judi online.

Dan hal itu harus menjadi bahan evaluasi Polri.

BERITA TERKAIT

"Kejadian dan masukan publik ini harus menjadi evaluasi dan moment penting bagi Kapolri untuk melakukan pembenahan dan membersihkan Institusi Polri dari oknum-oknum anggotanya yang melakukan penyimpangan dan pelanggaran yang bisa merugikan dan membahayakan Polri, Pemerintah dan masyarakat," ujarnya.

Hal itu, lanjut Didik, dalam mengemban tugas dan tanggung jawab menjaga keamanan dan ketertiban, menegakkan hukum, memberikan pelayanan serta menjadi pengayom masyarakat, Korps Bhayangkara harus terus objektif, adaptif dan responsif terhadap setiap masukan publik.

"Kita tidak bisa menutup mata bagaimana besarnya atensi publik tertuju kepada Polri terkait dengan kasus kematian kasus Brigadir J. Banyak informasi, banyak spekulasi yang berkembang di publik yang bukan saja terkait dengan kasus penembakannya, tapi juga munculnya berbagai dugaan, persoalan seputar profesionalitas Polri dan penyimpangan-penyimpangan yang diduga dilakukan oleh oknum-oknum polisi yang diungkap publik," pungkas Didik.

Seperti diketahui, "Grafik Kaisar Sambo dan Konsorsium 303" mendadak beredar dan langsung viral di media sosial.

Gambar grafik berbentuk PDF Kaisar Sambo dan Konsorsium 303 itu beredar setelah beberapa waktu sebelumnya mencuat isu Ferdy Sambo adalah ‘raja beking’ judi di Indonesia.

Disebutkan, selain judi, Ferdy Sambo juga menjalankan sejumlah bisnis gelap lainnya.

Untuk menjalankan bisnis gelap itu, Sambo melibatkan sejumlah jenderal bintang dua dan bintang satu.

Selain itu, grafik Kaisar Sambo dan Konsorsium 303 itu juga mengungkap adanya keterlibatan sejumlah perwira berpangkat AKP sampai Kombes.

Diberitakan sebelumnya, Irjen Ferdy Sambo disebut memiliki kelompok yang sudah menjadi kerajaan di internal Mabes Polri.

Hal inilah yang membuat hambatan penyelesaian kasus meninggalnya Brigadir J di rumah Irjen Ferdy Sambo.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas