Kasus Penyakit Cacar Monyet Ditemukan di Indonesia, Ini Imbauan Satgas Monkeypox IDI
Satgas Monkeypox PB IDI mengingatkan masyarakat untuk segera memeriksakan diri jika memiliki gejala terinfeksi cacar monyet.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Satgas Monkeypox atau Clades PB IDI, dr Hanny Nilasari SpKK mengingatkan masyarakat untuk segera memeriksakan diri jika memiliki gejala yang mengarah pada penyakit endemik benua Afrika ini.
Imbauan tersebut diberikan IDI merespons ditemukannya satu kasus terkonfirmasi positif monkeypox atau cacar monyet di Indonesia.
"Bagi yang merasa bergejala dapat segera berobat menemui dokter terdekat," kata dr Hanny dalam keterangan yang diterima, Sabtu (20/8/2022).
Ia pun menyebut, meski sudah ada kelonggaran kegiatan di berbagai tempat, masyarakat tetap perlu mempertahankan protokol kesehatan secara ketat, serta lebih aktif menjalankan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Ketua Umum PB IDI, dr M Adib Khumaidi SpOT menambahkan, PB IDI terus berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan RI dan Dinas Kesehatan setempat, serta IDI Wilayah dan IDI Cabang mengenai kewaspadaan penyakit ini.
Baca juga: Ada Satu Kasus Monkeypox di Indonesia, Bagaimana Cara Penularannya?
"Kami meminta tim medis dan tenaga kesehatan untuk tetap waspada dan segera melaporkan pada Dinas Kesehatan setempat apabila ditemukan pasien dengan gejala mirip Cacar Monyet, supaya bisa segera ditangani dan ditindaklanjuti," kata dr Adib.
Lebih lanjut, PB IDI meminta masyarakat tetap tenang dan tidak panik.
PB IDI mengimbau masyarakat untuk mengikuti arahan Kementerian Kesehatan RI.
Untuk itu, sebaiknya anda mengetahui gejala khas seseorang terinfeksi monkeypox atau cacar monyet.
Masa inkubasi penyakit ini berlangsung 5-13 hari atau 5-21 hari dengan dua periode.
Baca juga: BREAKING NEWS Kemenkes Konfirmasi Ada Satu Orang Terinfeksi Monkeypox, Berasal dari DKI Jakarta
Pertama, masa inkubasi (0-5) hari memiliki gejala demam tinggi diikuti dengan sefalgia berat (nyeri kepala), limfadenopati, myalgia (nyeri otot), dan astenia (kekurangan energi).
Kedua, masa erupsi (1-3) hari pasca demam terjadi ruam pada kulit.
Ruam 95 persen berada di wajah, telapak tangan, dan kaki 75 persen.
Mukosa 20 persen, alat kelamin 30 persen, selaput lendir mata 20 persen.
Gejala yang khas dari cacar monyet ini ada demam tinggi di atas 38 derajat celcius.
Lalu merasakan sakit kepala yang berat, juga ada limfadenopati yaitu benjolan di leher, ketiak, ataupun di selangkangan.