SOSOK Susno Duadji yang Mengaku Diteror karena Bahas Kasus Ferdy Sambo, Mantan Kabareskrim Polri
Inilah sosok Susno Duadji yang mengaku diteror, pernah menjadi Kabareskrim Polri.
Penulis: Nuryanti
Editor: Daryono
Ia lalu menjadi Kepala Badan Reserse Kriminal Polri (Kabareskrim Polri) yang menjabat sejak 24 Oktober 2008 hingga 24 November 2009.
Pada 5 November 2009, Susno Duadji menyatakan mundur dari jabatannya.
Namun, mulai 9 November 2009, ia kembali aktif sebagai Kabareskrim Polri.
Pada 24 November 2009, Kapolri resmi memberhentikan Susno Duadji dari jabatan Kabareskrim.
Baca juga: Motif Pembunuhan Brigadir J Belum Diungkap, Susno Duadji: Kepentingannya Ada pada Tersangka
Kontroversi Susno Duadji
Pernyataan Susno Duadji yang berbunyi “Ibaratnya di sini buaya disitu cicak. Cicak kok melawan buaya” sempat menimbulkan kontroversi.
Akibat dari pernyataan ini, muncul istilah “cicak vs buaya”.
Selain itu, pernyataan Susno yang berbunyi ”Jangan pernah setori saya” juga terkenal saat dirinya menjabat sebagai Kapolda Jabar.
Dilansir Surya.co.id, kode sebutan Susno Duadji sebagai "Truno 3" atau orang nomor tiga paling berpengaruh di Polri setelah Kapolri dan Wakapolri, menjadi populer di masyarakat setelah sering disebut-sebut terutama dalam pembahasan kasus kriminalisasi KPK.
Meskipun demikian, kode resmi untuk Kabareskrim Polri sesungguhnya adalah "Tribrata 5" atau nomor 5 di Polri setelah Kapolri, Wakapolri, Irwasum Polri, dan Kabaharkam Polri.
Sedangkan, "Truno 3" adalah kode untuk Direktur III Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Polri.
Baca juga: Wawancara Eksklusif Komjen (Purn) Susno Duadji: Saya Sering Menangkap dan Pernah Ditangkap Polisi
Sebelumnya, Susno Duadji menyebut penembak Brigadir J yakni Bharada E, sakti.
Ia pun menyoroti momen saat Bharada E mendatangi Komnas HAM untuk diperiksa pada Selasa (26/7/2022).
Saat itu, Bharada E dikawal ketat oleh sejumlah anggota polisi.