Brimob Berseragam Bawakan Air Minum hingga Penyidik Panggil Ferdy Sambo Jenderal Saat Rekonstruksi
Dalam satu adegan rekonstruksi pembunuhan Brigadir J, seorang penyidik memanggil Ferdy Sambo dengan sebutan Jenderal. Sambo hingga
Editor: Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam satu adegan rekonstruksi pembunuhan Brigadir J, seorang penyidik memanggil Ferdy Sambo dengan sebutan jenderal.
Awalnya dalam adegan detik-detik pembunuhan Brigadir J, empat tersangka yakni Putri Candrawathi, Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu alias Bharada E, Bripka Ricky Rizal alias Bripka RR, dan Kuat Maruf, datang ke lokasi penembakan bersama korban Brigadir J yang diperankan orang lain.
Tidak lama berselang, Ferdy Sambo yang menggunakan mobil lain pun datang ke lokasi kejadian.
Saat itu, mobil yang ditumpangi Ferdy Sambo sempat memutar balik di depan rumah ke arah rumah pribadi di Jalan Saguling, Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Setelah itu, Ferdy Sambo turun dari mobil dan berjalan menuju pintu gerbang.
Saat itu, Ferdy Sambo melakukan adegan pistol Glock 26 yang dibawanya jatuh.
Untuk memastikan fakta yang terjadi, seorang penyidik Bareskrim Polri sempat bertanya kepada Ferdy Sambo.
Penyidik itu masih memanggil Ferdy Sambo dengan sebutan jenderal meski sidang Komisi Kode Etik Polri (KKEP) telah memutuskan pemecatan terhadap suami Putri Candrawathi itu.
"Tapi senjatanya benar, jenderal?" kata penyidik tersebut bertanya kepada Ferdy Sambo.
Mantan Kadiv Propam itu hanya diam , dan menanggapinya dengan menganggukkan kepala.
Rekonstruksi kemudian dilanjutkan dengan adegan Ferdy Sambo ke dalam rumah dinasnya.
Baca juga: Momen Ferdy Sambo Masih Dipanggil Jenderal Saat Melakukan Adegan Pistol Jatuh Dalam Rekonstruksi
Dibawakan air minum
Saat menjalani sebuah adegan di rumah pribadinya, Ferdy Sambo dibawakan air minum oleh seorang anggota Brimob berseragam loreng.
Ferdy Sambo nampak ditemani oleh kuasa hukumnya, Arman Hanis.
Tangan Ferdy Sambo diikat tali ties.
Meski begitu, gaya duduk Ferdy Sambo tampak santai.
Dia meletakan kedua tangannya di atas meja.
Sesaat kemudian, seorang Brimob berseragam loreng mendekat ke arah Ferdy Sambo sambil membawakan air mineral untuk dalang pembunuh Brigadir J itu.
Ferdy Sambo lalu tampak tersenyum.
Diberitakan sebelumnya, Tim khusus (timsus) Polri selesai melakukan rekonstruksi kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
Total ada 74 adegan yang peragakan dalam rekonstruksi selama kurang lebih 7,5 jam.
Rekonstruksi meliputi kejadian di Magelang, Jawa Tengah, rumah pribadi Ferdy Sambo di Jalan Saguling, hingga rumah dinas Ferdy Sambo di Kompleks Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Baca juga: Momen Memilukan Rekonstruksi, Brigadir J Duduk Dekat Bharada E Saat Bripka RR Beri Arahan Eksekusi
"Saya hadir bersama komisioner Komnas HAM, LPSK dan penyidik kita sudah melaksanakan rekonstruksi berlangsung 7,5 jam sesuai komitmen bapak Kapolri, Timsus diperintahkan setransparan mungkin," kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo di Kompleks Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan, Selasa (30/8/2022).
Dedi menyebut rekonstruksi ini dilakukan secara transparan, akuntabel dan objektif.
Sehingga, pelaksanaannya dilakukan secara runut.
"Di TKP kedua Saguling 36 adegan dipergakan oleh tersangka dan saksi terkait demikian TKP terkahir di Duren Tiga ada 27 adegan diperankan semua oleh tersangka dan juga saksi masalah peristiwa tersebut," jelasnya.
Awalnya proses rekonstruksi pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat alias Brigadir J bakal memperagakan 78 adegan.
"Kegiatan yang di reka ulang meliputi peristiwa yang terjadi di rumah Magelang, rumah Saguling dan rumah Duren Tiga meliputi 78 Adegan," kata Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian Djajadi saat dikonfirmasi, Selasa (30/8/2022).
Andi menuturkan bahwa proses rekonstruksi bakal dilakukan di tiga tempat sekaligus.
Rinciannya, dua lokasi di Jakarta dan satu lokasi di Magelang, Jawa Tengah.
"Di rumah Magelang sebanyak 16 adegan meliputi peristiwa pada tanggal 4, 7 dan 8 Juli 2022," jelas Andi.
Andi menuturkan bahwa dua lokasi rekonstruksi di Jakarta berada di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo di Komplek Polri Duren Tiga dan Jalan Saguling.
"Di rumah Saguling sebanyak 35 adegan meliputi peristiwa pada tanggal 8 Juli dan paska pembunuhan Brigpol Joshua di rumah Kompleks Polri Duren Tiga sebanyak 27 adegan peristiwa pembunuhan Brigadir Yosua," katanya.
Sekadar informasi, Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J tewas ditembak di rumah dinas Eks Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo, Komplek Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan pada 8 Juli 2022 lalu.
Dalam kasus pembunuhan Brigadir J ini, kepolisian sudah menetapkan lima tersangka.
Para tersangka dijerat pasal asal 340 subsider Pasal 338 juncto Pasal 55 dan 56 KUHP tentang Pembunuhan Berencana.
Ancaman hukumannya adalah hukuman mati atau penjara seumur hidup, atau penjara maksimal 20 tahun.
Ada pun lima tersangka dalam kasus pembunuhan Brigadir J, yaitu:
1. Bharada Richard Eliezer atau Bharada E, berperan menembak Brigadir J atas perintah Irjen Ferdy Sambo;
2. Brigadir Ricky Rizal atau Brigadir RR, berperan menyaksikan dan membantu eksekusi Brigadir J;
3. Kuat Maruf, sopir Putri Candrawathi, berperan menyaksikan dan membantu eksekusi Brigadir J;
4. Irjen Ferdy Sambo, otak pembunuhan berencana terhadap Brigadir J;
5. Putri Candrawathi, membuat laporan bohong soal dugaan pelecehan seksual yang dilakukan Brigadir J.
Artikel ini sudah pernah tayang di TribunJakarta dengan judul Diambilkan Minum dan Dipanggil 'Jenderal' saat Rekonstruksi, Reaksi Ferdy Sambo Terekam Kamera