Kemenkes Siapkan PeduliLindungi dalam 14 Bahasa, Ini Rinciannya
Suksekan KTT G20, Kementerian Kesehatan tengah menyiapkan aplikasi PeduliLindungi dalam 14 bahasa. Mulai dari bahasa Jepang, Korea hingga Turki.
Penulis: Widya Lisfianti
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
![Kemenkes Siapkan PeduliLindungi dalam 14 Bahasa, Ini Rinciannya](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/pengunjung-paragon-mal-wajib-tunjukkan-kartu-vaksin_20210810_135816.jpg)
Sedangkan 5 bahasa yang sedang diproses mencakup bahasa Portugis, bahasa Jerman, bahasa Italia, dan bahasa Turki.
Baca juga: Jubir Kemenkes Kabarkan Kondisi Pasien Pertama Cacar Monyet Membaik, Masih Jalani Isolasi Mandiri
Selain itu, ada 3 hal penting yang akan disiapkan oleh Kemenkes yakni standar protokol kesehatan, persiapan layanan kesehatan, dan akses komunikasi delegasi terhadap protokol kesehatan dan layanan kesehatan.
Wamenkes Dante menjelaskan terkait standar protokol kesehatan, delegasi diharuskan sudah vaksinasi dosis lengkap dan terdata di PeduliLindungi sebelum keberangkatan.
"Para delegasi diharapkan memiliki asuransi kesehatan atau travel insurance yang menjamin perawatan RS, termasuk Covid-19," usul Wamenkes.
Pada saat di bandara, Kemenkes menyiapkan layanan verifikasi jika belum verifikasi sertifikat vaksinasi.
Selanjutnya delegasi dilakukan pemeriksaan suhu tubuh dan pemeriksaan gejala Covid-19.
Selanjutnya tamu VVIP akan dilakukan RT-PCR 1×24 jam di venue sebelum kegiatan berlangsung, sementara untuk semua delegasi disediakan antigen.
Para tamu juga diminta periksa suhu tubuh dan scan QR PeduliLindungi setiap masuk venue.
Jika suhu >37.5 ⁰C, harus dilakukan RT-PCR.
Pada saat sebelum pulang, Kemenkes menyediakan layanan RT-PCR bagi delegasi yang membutuhkan.
Terkait layanan kesehatan, Kemenkes mendirikan mini ICU, klinik, dan membentuk tim mobile yang disiapkan di tempat pelaksanaan KTT.
Tenaga medis di mini ICU disiagakan dokter spesialis jantung / dokter spesialis penyakit dalam konsultan jantung, dokter spesialis anestesi, dokter umum, dan perawat ICU.
Sementara di klinik disiagakan dokter umum dan perawat terlatih kegawatdaruratan.
Untuk tim mobile disiagakan minimal 2 ambulance advance high roof and long chasis. Di dalamnya terdapat tas gawat darurat, ventilator mobile, bedside monitor, defibrilator/AED, syringe pump, infus pump, oksigen tabung, dan obat emergency.