Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dikhawatirkan Ciptakan Krisis Baru, Mahasiswa dan Pelajar Persatuan Islam Tolak Kenaikan Harga BBM

Hima Persis, PP Himi Persis dan PP Ikatan Pelajar Persis Putri turun ke jalan melakukan unjuk rasa menolak rencana pemerintah menaikkan harga BBM.

Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Dikhawatirkan Ciptakan Krisis Baru, Mahasiswa dan Pelajar Persatuan Islam Tolak Kenaikan Harga BBM
Istimewa
Hima Persis bersama PP Himi Persis dan PP Ikatan Pelajar Persis Putri turun ke jalan melakukan unjuk rasa menolak rencana pemerintah menaikkan harga BBM. 

Diperkirakan, harga bahan pangan dan kebutuhan pokok masyarakat lainnya akan berdampak naik sampai 30% dari harga normal. Hal ini tentu berdampak pada daya beli rumah tangga.

Baca juga: Jelang Pemotongan Subsidi BBM, Pertamina Dilaporkan Tangguhkan Impor 1,2 Juta Barel Bensin

b. Efek domino akibat harga BBM naik juga berdampak pada naiknya suku bunga yang menurut BI diperkirakan sampai pada 4,25%.

c. Rp 20 triliun lebih BLT BBM Subsidi yang disalurkan kepada rakyat miskin bukanlah solusi dalam mengatasi dampak kenaikan harga BBM.

Daya beli masyarakat yang semakin menurun dapat mengakibatkan kelompok ekonomi menengah akan downgrade menjadi kelompok miskin baru.

d. Rp 600.000 jumlah BSU (Bantuan Subsidi Upah) per-pekerja juga bukan solusi dalam mengatasi dampak kenaikan BBM.
Karena, BSU hanya mengatasi masalah dalam jangka pendek. BSU juga tidak sampai menyentuh pada para Pekerja Informal yang tidak terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan yang menurut data BPS mencapai 78,14 juta orang.

e. Petani kecil, nelayan tradisional, buruh, pelajar dan mahasiswa yang sedang menuntut ilmu serta masyarakat umum adalah korban langsung dari kebijakan ini

f. Inflasi akibat kenaikan harga BBM juga berdampak pada sektor pendidikan formal dan non-formal. Pertumbuhan angka kemiskinan pada akhirnya akan berdampak pada jumlah generasi muda bangsa yang harus putus sekolah.

Mahasiswa dari sejumlah aliansi melakukan demonstrasi menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di depan gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (1/9/2022). Mereka menolak karena kenaikan harga BBM bersubsidi akan membuat rakyat kecil menderita. Warta Kota/Henry Lopulalan
Mahasiswa dari sejumlah aliansi melakukan demonstrasi menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di depan gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (1/9/2022). Mereka menolak karena kenaikan harga BBM bersubsidi akan membuat rakyat kecil menderita. Warta Kota/Henry Lopulalan (Warta Kota/Henry Lopulalan)
BERITA REKOMENDASI

2. APBN Bukan Alasan Dalam laporan APBN, sepanjang Bulan Januari sampai Bulan Juli 2022 serapan subsidi energi baru sampai pada Rp88,7 triliun. Sementara, APBN sedang surplus Rp106,1 triliun atau 0,57 persen dari PDB yang di periode Bulan Juli 2022.

3. Bukan Kenaikan Harga, Tetapi, Perbaiki Sistem Subsidi BBM Pemerintah melalui Kementerian Keuangan bahwa subsidi untuk solar yang beredar di pasar, 89%-nya dinikmati oleh dunia usaha.

Sehingga, hanya 11% dari keseluruhan kuota subsidi yang dinikmati masyarakat menengah ke bawah. Adapun untuk jenis BBM penugasan jenis Pertalite subsidinya dinikmati oleh 86% kalangan mampu.

4. Maka, hanya 14 persen dari keseluruhan subsidi solar yang dipakai oleh masyarakat. Kebocoran BBM Bersubsidi jenis solar pada pertambangan dan lainnya harus ditertibkan.

Hal ini tentu akan dapat menghemat subsidi dan APBN tanpa harus mencekik bangsa.


Maka, Pimpinan Pusat Hima Persis, Pimpinan Pusat Himi Persis dan Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Putri Persis menyatakan sikap penolakan sebagai berikut:

1. Menolak kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM Subsidi. 2. Meminta pemerintah melakukan perbaikan sistem distribusi BBM Subsidi

3. Mendesak Pemerintah untuk menstabilkan harga bahan pokok di pasaran.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas