Sulit Pahami Psikis Putri Candrawathi sebagai Korban Pelecehan, Fitnah Terhadap Nabi Yusuf Diungkit
Korban kekerasan seksual seharusnya mengalami trauma luar biasa, sementara PC justru masih bisa bertemu dengan Brigadir J.
Editor: Willem Jonata
Meskipun istri Potifar membujuk Yusuf setiap hari, pemuda itu tetap tidak mau tidur bersamanya.
Pada suatu hari ketika Yusuf masuk ke dalam rumah untuk melakukan pekerjaannya, tidak ada seorang pun di situ.
Istri Potifar menarik Yusuf pada jubahnya dan berkata, “Mari kita tidur bersama.”
Yusuf meronta dan dapat lepas, lalu lari ke luar, tetapi jubahnya tertinggal di tangan wanita itu.
Ketika istri Potifar melihat bahwa Yusuf telah lari dan jubahnya tertinggal, ia memanggil pelayan-pelayannya dan berkata, “Coba lihat! Orang Ibrani yang dibawa suami saya ke rumah ini, menghina kita. Dia masuk ke dalam kamar saya dan mau memperkosa saya, tetapi saya berteriak keras-keras.
Waktu mendengar teriakan saya, ia lari ke luar dan jubahnya tertinggal.”
Lalu istri Potifar menyimpan jubah itu sampai suaminya pulang.
Sekembalinya suaminya, ia segera menuturkan cerita itu kepadanya, katanya, “Orang Ibrani yang kaubawa ke mari itu, masuk ke dalam kamar untuk menghina saya.
Tetapi ketika saya berteriak, ia lari ke luar dan jubahnya tertinggal.”
Potifar menjadi sangat marah.
Dan ia memerintahkan supaya Yusuf segera ditangkap dan dimasukkan ke dalam penjara, tempat tahanan-tahanan raja dikurung.
Tetapi Tuhan menolong Yusuf dan terus mengasihinya, sehingga kepala penjara suka kepadanya.
Polri bicara soal Kemungkinan Selingkuh
Kabareskrim Polri Komjen Pol Agus Andrianto menyatakan bahwa isu terjadi perselingkuhan antara istri Sambo, Putri Candrawathi dengan sopirnya Kuwat Ma'ruf kemungkinannya kecil.
Hal itu karena Maruf telah dua tahun pulang ke kampungnya akibat Pandemi Covid-19, ia baru seminggu kembali bergabung ke tempat kerjanya tersebut.
"Kalau isu dengan Kuat kok jauh ya, karena Kuat baru seminggu masuk setelah hampir dua tahun karena pendemi Covid-19 (yang bersangkutan kena covid). Hal ini terkonfirmasi saksi-saksi lainnya," ungkapnya.
Sedangkan terkait isu adanya pelecehan seksual terhadap Putri Candrawathi, istri Ferdy Sambo oleh Brigadir J, dikatakan Kabareskrim, masih belum terbukti.
Agus Andrianto menerangkan pihaknya bisa langsung melakukan proses penyelidikan soal isu dugaan pelecehan seksual itu jika Putri Candrawathi atau Ferdy Sambo langsung melakukan laporan polisi.
Padahal, jika dilaporkan penyidik bisa langsung melakukan olah tempat kejadian perkara atau TKP dan mengumpulkan barang buktinya.
"Sayangnya mereka tidak melaporkan kejadian tersebut kepada kepolisian (Polres). Sehingga ada olah TKP dan pengambilan bukti-bukti terkait kejadian tersebut," kata Agus kepada wartawan, Senin (5/9/2022) malam.
Karena minimnya bukti, Agus menyebut hanya Putri Candrawathi, Brigadir J dan Tuhan yang mengetahui kebenaran isu pelecehan seksual itu.
"Saya pernah ungkapkan yang tau hanya Allah, PC dan almarhum J yang tahu pastinya" ucapnya.
"Kebenaran hakiki hanya milik Allah SWT. Kebenaran duniawi tentunya didasari atas keterangan saksi-saksi dan bukti," sambungnya.
Agus melanjutkan, berdasar hasil penyidikan serta keyakninan dan naluri penyidik, masalah kehormatan masih menjadi pokok permasalahan tersebut.
Meski begitu, Agus tidak merinci masalah kehormatan tersebut apakah terkait pelecehan seksual atau yang lain.
"Naluri kami sebagai penyidik seniorlah (sudah mau pensiun) apa yang terjadi ya menyangkut kehormatan sebagaimana disampaikan oleh Dirtipidum beberapa waktu yang lalu," jelasnya.
(Tribun-Medan.com/TribunManado.com)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.