Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Profil Mayjen Muhammad Saleh Mustafa, Pati TNI Tak Terima Pernyataan Effendi Simbolon

Inilah profil Mayjen Muhammad Saleh Mustafa, perwira tinggi TNI yang tak terima dengan pernyataan anggota Komisi I DPR RI, Effendi Simbolon

Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Arif Fajar Nasucha
zoom-in Profil Mayjen Muhammad Saleh Mustafa, Pati TNI Tak Terima Pernyataan Effendi Simbolon
Penerangan Kodam XVII Cenderawasih
Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustafa saat konferensi pers di Ballroom Rimba Hotel Papua (RHP) Timika pada Senin (5/9/2022). Inilah profil Mayjen Muhammad Saleh Mustafa, perwira tinggi TNI yang tak terima dengan pernyataan anggota Komisi I DPR RI, Effendi Simbolon. 

TRIBUNNEWS.COM - Inilah profil Pangdam Cendrawasih, Mayjen Muhammad Saleh Mustafa, perwira tinggi TNI yang tak terima dengan pernyataan anggota Komisi I DPR RI, Effendi Simbolon.

Panglima Kodam XVII/Cendrawasih Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustafa menyayangkan Effendi Simbolon yang menyebut TNI seperti gerombolan.

Lantas siapa profil Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustafa?

Penelusuran Tribunnews.com, Pangdam Cendrawasih ini pernah bertugas di Kodam Jaya.

Yakni pada 2019 hingga 2021, Perwira TInggi TNI ini mengemban amanah sebagai Kepala Staf Kodam alias Kasdam.

Baca juga: Dandim, Danrem Hingga Pangdam Kecam Effendi Simbolon Terkait Pernyataan TNI Seperti Gerombolan

Diberitakan Surya.co.id, Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustafa lahir 14 Maret 1969.

Ia adalah seorang perwira tinggi TNI-AD yang sejak 29 Juli 2022 mengemban amanat sebagai Panglima Kodam XVII/Cenderawasih.

Berita Rekomendasi

Saleh, lulusan Akmil 1991 ini berpengalaman dalam Infanteri.

Jabatan terakhir jenderal bintang dua ini adalah Kepala Staf Komando Operasi Gabungan Wilayah II.

Pada tanggal 8 Oktober 2016, dia menggelar acara perilisan buku karyanya dengan judul "Menuai Damai di Tanah Poso".

Menurutnya, buku ini menceritakan potensi adat istiadat serta kearifan budaya lokal yang dapat digali menjadi suatu potensi wisata yang meyakinkan.

Riwayat Jabatan:

Effendi Simbolon
Effendi Simbolon. Inilah profil Mayjen Muhammad Saleh Mustafa, perwira tinggi TNI yang tak terima dengan pernyataan anggota Komisi I DPR RI, Effendi Simbolon (istimewa)

Waasops Danjen Kopassus

Dan Grup 1 Kopassus (2012—2013)

Asops Kasdam Iskandar Muda (2013—2015)

Pasis Sesko TNI (2015—2016)

Pamen Ahli Kopassus Bidang Pendidikan dan Latihan (2016)

Danrem 132/Tadulako (2016—2017)[3]

Wadan Pussenif Kodiklat TNI-AD (2017—2019)[4]

Kasdam Jayakarta[5] (2019—2021)

Kaskogabwilhan II (2021—2022)

Pangdam XVII/Cenderawasih (2022—Sekarang)

Pangdam Kecewa

Kompas.com menuliskan, Panglima Kodam XVII/Cendrawasih Majen Muhammad Saleh Mustafa menyayangkan pernyataan anggota Komisi I Effendi Simbolon yang menyebut TNI seperti gerombolan.

Panglima perang TNI AD untuk wilayah Papua ini menegaskan bahwa tak ada sifat gerombolan dari TNI karena institusi militer seperti TNI merupakan organisasi yang menjiwai dan dijiwai rakyat.

“Terkait adanya komentar bahwa prajurit TNI adalah gerombolan ormas, bahwasannya prajurit Kodam XVII/Cenderawasih sejatinya punya satu komando, yaitu azas komando dalam operasi penggunaan kekuatan kita loyal pada Bapak Panglima TNI," tegas Mustafa dalam keterangan tertulis Penerangan Kodam XVII/Cendrawasih, Senin (12/9/2022).

Jenderal bintang dua itu juga menyampaikan bahwa dalam hal pembinaan, prajurit loyal kepada Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman.

Ia menegaskan moril dan soliditas prajurit saat ini kuat dan tetap terjaga.

“Kita punya kekuatan yang kuat, apalagi prajurit Kodam XVII/Cenderawasih ini dalam tugas sehari-hari melaksanakan kedua tugas ini, yaitu penggunaan kekuatan dan pembinaan kekuatan," kata Mustafa.

Mustafa menambahkan, TNI merupakan alat dan pemersatu bangsa. Ia meminta semua pihak mengingat hal itu.

“TNI sebagai alat pertahanan negara dan alat pemersatu bangsa, itulah kelebihan TNI khususnya TNI AD," pungkasnya.

Pernyataan Effendi yang menyebut TNI seperti gerombolan ia sampaikan dalam rapat bersama di Komisi I DPR RI yang dihadiri Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, Wamenhan Muhammad Herindra, dan kepala staf angkatan kecuali Dudung.

Awalnya, Effendi geram karena menemukan banyak ketidakharmonisan dan ketidakpatuhan yang terjadi di tubuh TNI.

Selanjutnya, Effendi menyoroti pihak yang tidak datang rapat. Padahal, Andika, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono, dan Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Fadjar Prasetyo memenuhi panggilan Komisi I.

Effendi pun mempertanyakan apa yang sedang terjadi di tubuh TNI.

"Semua ini kita hadir di sini untuk mendapatkan penjelasan dari Panglima TNI, dari KSAD, bukan dari Wakasad. Dan dari Menhan, dalam kaitannya ada apa yang terjadi di tubuh TNI ini?" ujar Effendi di ruang rapat Komisi I DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (5/9/2022).

Effendi mengatakan, selepas rapat pembahasan anggaran, perlu dilakukan rapat khusus yang menghadirkan semua petinggi TNI, termasuk Dudung.

"Kami banyak sekali temuan-temuan ini, disharmoni, ketidakpatuhan, ini TNI kayak gerombolan ini, lebih-lebih ormas jadinya, tidak ada kepatuhan," ujar dia.

(Tribunnews.com/Chrysnha/Surya.co.id/Putra Dewangga/Kompas.com)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas