Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

KSAD Jenderal Dudung Jawab Permintaan Effendi Simbolon untuk Bertemu

KSAD Jenderal Dudung jawab permintaan Komisi I DPR RI Fraksi PDIP, Effendi Simbolon yang sebelumnya meninginkan bertemu untuk menyampaikan maaf.

Penulis: Milani Resti Dilanggi
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
zoom-in KSAD Jenderal Dudung Jawab Permintaan Effendi Simbolon untuk Bertemu
HO/Tribun Medan
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung dan Anggota Komisi I DPR dari PDI Perjuangan Effendi Simbolon. Jenderal Dudung jawab permintaan Effendi Simbolon yang sebelumnya menginginkan bertemu untuk menyampaikan permintaan maaf. 

TRIBUNNEWS.COM - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) TNI Jenderal Dudung Abdurrachman menanggapi permintaan anggota Komisi I DPR RI Fraksi PDIP, Effendi Simbolon, yang sebelumnya mengaku ingin bertemu. 

Effendi Simbolon ingin bertemu Jenderal Dudung untuk menyampaikan maaf secara langsung.

Permintaan maaf tersebut imbas pernyataan Effendi yang menyebut TNI bak gerombolan. 

Effendi bahkan ikut menyinggung isu renggangnya hubungan Jenderal Dudung dengan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.

Merespons keinginan Effendi untuk bertemu, Jenderal Dudung mengaku siap dan tak keberatan. 

"HP saya belum ada SMS belum ada telepon. Kalau beliau mau datang ya saya terima dengan baik." 

Baca juga: Jenderal Dudung Ingatkan Effendi Simbolon: Kalau tak Tahu Jangan Sok Tahu, itu Menyakitkan bagi Kami

"Enggak masalah, saya siap (menerima). Saya mau kapan saja ketemu silahkan, Pak Effendi mau datang juga silahkan. Kita tidak ada masalah," kata Jenderal Dudung, Kamis (15/9/2022) dikutip dari tayangan Breaking News KompasTv. 

Berita Rekomendasi

Jenderal Dudung juga menyampaikan dirinya dan jajaran TNI AD telah memaafkan Effendi Simbolon terkait tindakannya. 

"Sebetulnya kemarin pada saat saya di Pekanbaru, saya sudah menyampaikan artinya bahwa permohonan maaf dari Pak Effendi Simbolon bagi kami jajaran TNI Angakatan Darat tentunya memaafkan," 

"Toh Tuhan Maha Pemaaf, masa manusia tidak memaafkan," kata Jenderal Dudung. 

Dudung menuturkan dirinya memaklumi manusia tak lepas dari kesalahan.

"Kami jajaran TNI Angkatan Darat memaafkan. Manusia tidak terlepas dari kekhilafan, kesalahan. Ya itulah pada dasarnya manusia tidak sempurna," ucapnya. 

Effendi Simbolon Sampaikan Permohonan Maaf

Sebelumnya, Effendi Simbolon, menyampaikan permintaan maaf terkait pernyataannya yang menyebut TNI bak gerombolan. 

Ia meminta maaf jika pernyataannya tersebut menyinggung institusi TNI. 

"Saya dari lubuk hati yang paling dalam atas apapun perkataan saya yang menyinggung, yang menyakiti prajurit TNI, dari mulai tamtama, bintara, perwira, sesepuh yang tidak nyaman dengan perkataan yang mungkin tadi sudah ditekankan."

"Dan saya sendiri enggak ada maksud menyatakan sebagaimana yang sekarang bergulir."

"Sekali lagi saya mohon maaf kepada seluruh prajurit baik yang bertugas dan sudah purna," ujar Effendi, Rabu (14/9/2022), dikutip dari tayangan YouTube Tribunnews

Tak hanya pada institusi TNI, Effendi juga menyampaikan permintaan maaf pada sejumlah pemimpin TNI. 

Yakni Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa; Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Dudung Abdurachman; Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Yudo Margono; serta Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Fadjar Prasetyo.

Pernyataan Effendi Sebut TNI Bak Gerombolan

Pernyataan Effendi yang menyebut TNI seperti gerombolan ia sampaikan dalam rapat bersama di Komisi I DPR RI, Senin (5/9/2022).

Saat itu rapat dihadiri Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, Wamenhan Muhammad Herindra, dan kepala staf angkatan, kecuali KSAD Dudung.

Awalnya, Effendi geram karena menemukan banyak ketidakharmonisan dan ketidakpatuhan yang terjadi di tubuh TNI. 

Effendi pun mempertanyakan apa yang sedang terjadi di tubuh TNI.

"Semua ini kita hadir di sini untuk mendapatkan penjelasan dari Panglima TNI, dari KSAD, bukan dari Wakasad. Dan dari Menhan, dalam kaitannya ada apa yang terjadi di tubuh TNI ini?" ujar Effendi, Senin (5/9/2022), dikutip dari Kompas.com

Effendi mengatakan, selepas rapat pembahasan anggaran, perlu dilakukan rapat khusus yang menghadirkan semua petinggi TNI, termasuk KSAD Dudung.

"Kami banyak sekali temuan-temuan ini, disharmoni, ketidakpatuhan, ini TNI kayak gerombolan ini, lebih-lebih ormas jadinya, tidak ada kepatuhan," ujarnya.

(Tribunnews.com/Milani Resti) (Kompas.com/Aryo Putranto)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas