Sejarah Hari Ozon Internasional, Diperingati Tiap 16 September, Didasari Adanya Protokol Montreal
Simak sejarah Hari Ozon Internasional yang diperingati setiap tanggal 16 September berdasarkan lahirnya Protokol Montreal untuk melindungi manusia.
Penulis: Muhammad Alvian Fakka
Editor: Wahyu Gilang Putranto
Menurut penelitian, perusak lapisan ozon yang paling signifikan adalah zat chlorofluorocarbons (CFC).
CFC berlimpah dalam pendingin ruangan, penghambat api, pelarut, dan bahan berbusa yang sering digunakan sehari-hari.
Baca juga: Lubang Lapisan Ozon di Antartika Tahun 2020 Catat Rekor Terbesar
Fungsi Protokol Montreal
Protokol Montreal bertujuan untuk melindungi lapisan ozon dengan mengambil langkah-langkah untuk mengendalikan total produksi global, zat-zat penipis lapisan ozon.
Serta menghilangkan zat-zat penipis lapisan ozon berdasarkan perkembangan pengetahuan ilmiah dan informasi teknologi.
Kelompok bahan kimia diklasifikasikan menurut klasifikasi kimia dan tercantum dalam lampiran teks Protokol Montreal.
Protokol mensyaratkan pengendalian hampir 100 bahan kimia, dalam beberapa kategori.
Baca juga: Jenis-jenis Lapisan Atmosfer Matahari dan Karakteristiknya: Fotosfer, Kromosfer, dan Korona
Pada setiap kelompok bahan kimia, Protokol Montreal menetapkan jadwal untuk penghentian produksi dan konsumsi zat-zat itu secara bertahap.
Tujuannya untuk menghilangkannya sepenuhnya penggunaan zat-zat berbahaya bagi lapisan ozon.
Jadwal yang ditetapkan oleh Protokol berlaku untuk konsumsi bahan perusak ozon.
Konsumsi itu berdasarakan jumlah yang diproduksi serta diimpor, dan dikurangi jumlah yang diekspor pada tahun tertentu.
Ada beberapa pengecualian yang disepakati karena alasan penting kegunaannya, misalnya dalam inhaler dosis terukur yang biasa digunakan untuk mengobati asma dan masalah pernapasan lainnya.
Serta pada sistem pencegah kebakaran, dan halon yang digunakan di kapal selam dan pesawat terbang.
Sejak protokol Montreal disepakati, dan dengan peringatan Hari Ozon Internasional, maka akan menghindarkan umat manusia dari ancaman terbesar yaitu rusaknya lapisan ozon.
(Tribunnews.com/Muhammad Alvian Fakka)