Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Saat Airlangga dan Ganjar Kompak Bagikan Apem di Haul Kyai Ageng Gribig

Pembagian apem ini dilakukan dalam rangka haul Kyai Ageng Gribig, seorang ulama yang pada zamannya kerap membagikan apem saat berdakwah.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Saat Airlangga dan Ganjar Kompak Bagikan Apem di Haul Kyai Ageng Gribig
ist
Airlangga Hartarto (kanan) dan Ganjar Pranowo bersama membagikan apem kepada masyarakat di Pasar Jatinom, Klaten, Jawa Tengah, Jumat (16/9/2022). 

Adapun acara haul Kyai Ageng Gribig ini sudah berlangsung di Pasar Jatinom sejak semalam.

Tadi malam, digelar doa dan zikir bersama yang juga turut dihadiri oleh Airlangga selaku Khadimul Haul atau pelayan haul.

Dalam acara doa dan zikir bersama itu, Airlangga pun turut mengundang dua ulama kenamaan, Habib Syech Bin Abdul Qodir Assegaf serta KH Agus Ali Masyhuri (Gus Ali).

Kyai Ageng Gribig dan Tradisi Pembagian Apem

Wakil Ketua Umum PBNU Nusron Wahid yang turut hadir dalam acara itu menyatakan, selama ini Airlangga memang rutin menggelar haul untuk leluhurnya.

"Beliau (Airlangga Hartarto) memang rutin menggelar haul untuk leluhurnya, Kiai Ageng Gribig, agar nilai atau spirit perjuangannya terus menginspirasi," kata Nusron Wahid, Kamis (15/9/2022).

Nusron menambahkan, tradisi sebaran apem yang diadakan di Desa Jatinom, Klaten dalam Haul Kyahi Ageng Gribig diselenggarakan hari Jumat terakhir di bulan Safar.

Berita Rekomendasi

Tradisi tersebut dikaitkan dengan kisah Kyai Ageng Gribig, yang dipercaya sebagai juru dakwah dari Wali Songo, keturunan Raja Bhrawijaya V dari keraton Majapahit, ketika melakukan ibadah haji ke Mekkah.

Di tanah suci, ia mendapatkan apem yang ketika dibawa sampai ke Jatinom untuk dibagikan ke anak-anaknya masih hangat.

Namun karena yang dibawa hanya tiga buah apem dan kurang, maka Kyai Ageng Gribig meminta kepada Allah SWT agar apem tersebut bisa berlipat jumlahnya.

Dalam memohon kepada Allah SWT, Kyai Ageng Gribig mendaraskan kata, "Ya Qowiyu" yang bermakna memohon kekuatan dari Allah SWT.

Mendengar wirid dari Kiai Ageng Gribig, istrinya membuat apem agar bisa dibagi-bagikan.

Sejak saat itu, masyarakat setempat mengenangnya dan mengikuti laku Kyahi Ageng untuk membuat apem dan berdoa demi keselamatan.

"Selain ketakziman kepada beliau sebagai ulama besar penyebar Islam di tanah Jawa, dan juga tokoh pejuang, Pak Airlangga Hartarto sebagai salah satu keturunannya dan saat ini diberikan amanah di pemerintah, tentu berkepentingan agar tradisi-tradisi semacam ini bisa dijaga dan memberikan spirit yang positif bagi masyarakat," terang Nusron.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas