Sekjen PDIP Klaim 10 Pertanyaan Berikut Ini Tak Mampu Dijawab SBY dan Demokrat
Hasto mengaku sudah menerka jika Partai Demokrat justru menyerang partainya dengan kasus Harun Masiku.
Editor: Hasanudin Aco

8. Lalu kenapa Demokrat naik 300 persen dari era multi partai kompleks, lalu turun drastis pada tahun 2014?
9. Dugaan Dana Century untuk pemenangan Pemilu 2009? Lalu kasus korupsi di sekitar lingkaran SBY untuk persiapan Pemilu 2014?
10. Tuduhan kecurangan Presiden Jokowi 2024?
“Hal-hal di atas yang seharusnya dijelaskan ke Publik, bukan malah melempar isu ke Harun Masiku. Kalau ditinjau kasusnya, suap politik rezim SBY untuk memenangkan Pemilu jauh lebih dahsyat,” kata Hasto.
Demokrat Singgung Harun Masiku
Sebelumnya, Juru bicara DPP Demokrat Herzaky Mahendra menyinggung kasus mantan Komisioner KPU Wahyu Setiawan ditangkap KPK karena menerima suap dari kader PDIP Harun Masiku.
Hal itu menanggapi pernyataan Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDIP Hasto Kristiyanto yang menyebut ada indikasi kecurangan pada pemilu 2009.
Awalnya, Herzaky membantah pernyataan Hasto soal ada daftar pemilih tetap (DPT) yang bermasalah pada pemilu 2009.
"Tidak ada itu DPT 2009 bermasalah ataupun hasil pemilu yang dimanipulasi. Janganlah mengada-ngada Bang Hasto," kata Herzaky dalam keterangannya seperti dikutip, Senin (19/9/2022).
Sebaliknya, Herzaky menyinggung kasus suap yang dilakukan Harun Masiku terhadap salah satu Komisioner KPU di pemilu 2019.
"Publik kan tahu kalau di pemilu 2019 lalu, ada komisioner KPU yang ditangkap karena kasus suap," ujarnya.
"Kan, salah satu pelakunya kader partainya Bang Hasto, Harun Masiku, yang sudah buron 1000 hari lebih," sambung Herzaky.
Herzaky menegaskan di era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yakni pada pemilu 2009 tidak ada kasus seperti melibatkan kader PDIP tersebut.
"Tidak ada cerita seperti itu di pemilu 2009," ungkap Herzaky.