Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kapolda Metro Jaya Ingatkan Massa Unjuk Rasa Tak Bentrok: Jangan Ada Pelanggaran Hukum

Para pendemo boleh menyampaikan aspirasinya, hanya saja tidak diperkenankan melakukan tindakan yang berujung bentrok dan gesekan.

Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
zoom-in Kapolda Metro Jaya Ingatkan Massa Unjuk Rasa Tak Bentrok: Jangan Ada Pelanggaran Hukum
Tribunnews.com/Naufal Lanten
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran saat memberi keterangan seusai unjuk rasa tolak kenaikan BBM di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Jumat (23/9/2022) - Para pendemo boleh menyampaikan aspirasinya, hanya saja tidak diperkenankan melakukan tindakan yang berujung bentrok dan gesekan. 

TRIBUNNEWS.COM - Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran meminta para pendemo kenaikan Bahan Bakar Minya (BBM) untuk tidak terlibat tindakan yang melawan hukum.

Para pendemo boleh menyampaikan aspirasinya, hanya saja tidak diperkenankan melakukan tindakan yang berujung bentrok dan gesekan.

"Ini kan negara Demokrasi (unjuk rasa) itu diatur, bukan membatasi, bukan melarang."

"Kita ikut ketentuan saja, ada pemberitahuan, ada batas waktu, ada korlap, nah kewajiban kita untuk memfasilitasi dan memberikan pelayanan dalam unjuk rasa."

"Yang penting jangan melakukan pelanggaran hukum, kalau ada pelanggaran hukum pasti kita akan melakukan langkah-langkah penegakkan hukum yang terukur dan humanis," kata Fadil dalam keterangan yang disiarkan Kompas Tv, Jumat (23/9/2022).

Sebagaimana dijelaskan Fadil, aparat penegak hukum yang ikut mengamankan unjuk rasa itu dinamai pasukan Basmallah dan Asmaul Husna.

Baca juga: Demo Tolak BBM, Rombongan Emak-emak Bawa Panci dan Centong

"Polisi Basmallah itu Bismillahirrahmanirrahim, di dalamnya ada nama-nama Allah, Arrahman Arrahhim, yakni pengasih dan penyayang."

Berita Rekomendasi

"Dalam konteks (pengamanan unjuk rasa itu) Pasukan Basmallah dan Pasukan Asmaul Husna itu dikumandangkan  supaya suasananya menjadi tenang, suasananya menjadi adem, bahwa polisi mengawal, melayani para pengunjuk rasa ini dengan kasih sayang, kita tidak berharap adanya bentrokan dan gesekan," lanjut Fadil.

"(Pasukan) ini sudah lama, cuman kita optimalkan kembali."

"(Dengan mengedepankan) etika, moral, adab selalu kita jaga," jelas Fadil.

Baca juga: Anggota Komite BPH Migas Usulkan Sistem Distribusi Tertutup untuk Salurkan BBM Bersubsidi

Sebagaimana diketahui, hari ini Jumat (23/9/2022) aksi demonstrasi digelar di sekitar Istana Negara, Jakarta Pusat.

Fadil memastikan aksi demonstrasi yang akan berlangsung hari ini akan aman dan tertib.

"Ya, tertib," ujar Fadil, di Balai Pertemuan Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis (22/9/2022) dikutip dari WartaKotaLive.com.

Aksi tersebut bertajuk "AKBAR 2, AKSI BELA RAKYAT 2, Aksi 2309".

Selain unjuk rasa penolakan kenaikan harga BBM, demo tersebut juga akan menuntut pemerintah menurunkan harga-harga dan tegakkan supremasi hukum.

Baca juga: Adzan Ashar, Massa Aksi PA 212 Gelar Salat Berjamaah Istirahat Demo Tolak Kenaikan BBM

3.800 Personel Dikerahkan

Mengutip Tribunnews.com, Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Komarudin mengatakan pihaknya telah mengerahkan 3.800 personel untuk mengamankan jalannya aksi tersebut.

Termasuk aksi bela rakyat tolak kenaikan harga BBM di kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Gambir, Jakarta Pusat.

Jumlah personel tersebut merupakan gabungan dari aparat TNI dan Polri untuk seluruh wilayah Jakarta Pusat.

“Hari ini ada beberapa unras di wilayah Jakpus. Terkait BBM hanya ada di Patung Kuda dari GNPR. Personel yang disiapkan gabungan TNI Polri sebanyak 3.800 untuk seluruh wilayah Jakpus,” kata Komarudin.

Adapun rekayasa lalu lintas dilakukan di Jalan Medan Merdaka Barat dan Medan Merdeka Utara.

Akses kawasan Jalan Medan Merdeka Barat yang mengarah ke Istana Negara dan sebaliknya, pun di tutup.

Akses Jalan Medan Merdeka Barat tepat di depan Gedung Sapta Pesona, Gambir ditutup dengan tiga lapis beton, serta pagar kawat berduri.

Sejumlah kendaraan taktis juga disediakan untuk antisipasi bila terjadi kericuhan.

“Merdeka Barat dan Utara akan di alihkan. (Untuk massa aksi) Silakan sampaikan aspirasi dengan tertib dan patuhi aturan UU yang berlaku,” kata Komarudin.

(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Danang Triatmojo)(WartaKotalive.com/Ramadhan L Q)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas