Kritikan Mulan Jameela saat Rapat DPR, Ungkap Kompor Listrik Hanya Menimbulkan Masalah Baru
Konversi kompor listrik menjadi sorotan, kini giliran Mulan Jameela memberi tanggapan dan akui kompor induksi akan menambah masalah baru
Penulis: Siti Nurjannah Wulandari
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Kritikan Anggota Komisi VII DPR RI, Mulan Jameela tentang kebijakan konversi kompor LPG ke kompor listrik atau induksi menjadi sorotan.
Bahkan nama Mulan muncul di trending pada Jumat (23/9/2022) siang.
Banyak yang mengaku setuju dengan kritikan Mulan Jameela yang dilontarkan istri Ahmad Dhani tersebut saat rapat kerja Komisi VII dengan Ditjen ILMATE Kemenperin, Rabu (21/9/2022) lalu dikutip dari YouTube Komisi VI DPR RI Channel.
Lalu, apa isi kritikan Mulan Jameela?
Menurut Mulan Jameela, kebijkan untuk mengubah masyarakat menjadi menggunakan kompor listrik hanya akan menimbulkan masalah baru.
"Menurut saya program kompor gas ke kompor induksi ini sepertinya apa yang disampaikan pak Bambang ini betul, menyelesaikan masalah dengan masalah baru," ujar Mulan Jameela.
Baca juga: Pemerintah dan PLN Gencarkan Penggunaan Kompor Listrik: Jangan Korbankan Rakyat
"Berhubung saya ini ibu-ibu yang ngurusin kompor di dapur mengerti betul, kompor yang dibutuhin kompor seperti apa. Kami-kami ini para emak-emak, butuh masak pake kompor yang kayak apa," Lanjut Mulan.
Mulan Jameela mengaku kebijakan untuk pindah ke kompor listrik terlalu terburu-buru.
Mulan menjelaskan lebih panjang, jika masyarakat perlu menambah biaya untuk membeli wajan baru dan akan kesulitan jika ada hajatan.
Lebih lanjut Mulan juga menjelaskan jika masakan Indonesia tidak cocok jika dimasak menggunakan kompor listrik.
"Saya tahu betul Kementerian Perindustrian hanya melaksanakan mandat. Urusan program ini adalah kebijakan PLN dengan Bapak Presiden, tapi saya lihat sepertinya terlalu terburu-buru gitu, kok mendesak banget."
"Tadi menyampaikan harga kompor induksi ini Rp 1,5 juta, boleh tanya nggak sudah termasuk wajah sama panci? Apakah tersedia ke berbagai ukuran? Kalo ibu-ibu pasti baliknya ke situ. Belum lagi wajan pancinya mahal-mahal pak."
"Saya jujur ya, saya bicara di sini kapasitasnya sebagai Anggota DPR RI sekaligus sebagai emak-emak. Kami di rumah aja punya kompor listrik, tetap tidak bisa lepas dari kompor gas, kenapa?
Ya karena masakan Indonesia beda sama masakan bule, yang pancinya udah seukuran gitu. Apalagi kalo ada hajatan, mana cukup?"
Baca juga: Pemerintah Bagikan Gratis 300 Ribu Kompor Listrik, Satu Paket Seharga Rp 1,8 Juta, Apa Saja Isinya?
"Kalo kompor gas, maaf ya pak kita tahu Kementerian Perindustrian hanya melaksanakan mandat dan ini tujuannya untuk bagaimana menyelesaikan masalah oper supply listrik, tahu betul tapi mbok ya dipikir ini bener-bener menimbulkan masalah lagi," lanjut Mulan Jameela.
Terakhir, Mulan Jameela menjelaskan jika kompor LPG 3 kg masih dibutuhkan untuk masyarakat.
"Kalo memang ada teknologinya untuk UMKM untuk gerobak-gerobak ya silahkan. Kalo kita bahas sekarang, dalam situasi BBM naik , ini naik, itu naik, masyarakat stres. Saya diprotes masyarakat di kampung," ujar Mulan menambahkan.
Terakhir, Mulan Jameela menegaskan jika kompor listrik dirasa kurang sesuai dengan budaya memasak masyarakat Indonesia.
Diketahui, PT PLN dan pemerintah tengah membahas program pengalihan anggaran untuk subsidi Liquified Petroleum Gas (LPG) 3 kilogram ke program percepatan penambahan pengguna kompor induksi atau kompor listrik bagi rumah tangga.
Hal tersebut disampaikan Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo, di dalam RDP bersama Komisi VI DPR RI, Rabu (15/6/2022). (*)
(Tribunnews.com/ Siti N)