Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sejarah Singkat Hari Tani Nasional yang Diperingati Tiap 24 September

Berikut ini sejarah singkat tentang Hari Tani Nasional yang diperingati setiap 24 September.

Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Sejarah Singkat Hari Tani Nasional yang Diperingati Tiap 24 September
TRIBUN JATIM/PURWANTO
Petani padi, Slamet (65) merawat tanaman padi menggunakan pupuk bersubsidi di lahannya di Desa Ngadilangkung, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Kamis (21/7/2022). - Berikut ini sejarah singkat tentang Hari Tani Nasional yang diperingati setiap 24 September 

TRIBUNNEWS.COM - Tanggal 24 September diperingati sebagai Hari Tani Nasional.

Hari Tani Nasional ditetapkan pada masa pemerintahan Ir Soekarno.

Hari Tani Nasional adalah sebuah pemuliaan tertinggi terhadap rakyat tani Indonesia.

Pertama kali Hari Tani Nasional ditetapkan, Ir Soekarno menerbitkan Keppres No 169/1963.

Keppres tersebut ditetapkan untuk mengenang UU No 5 Tahun 1960 tentang pokok-pokok Agraria (UUPA).

Mengutip Kemdikbud.go.id, Indonesia merupakan negara Agraris.

Baca juga: 25 Link Twibbon Hari Tani Nasional 2022, Beserta Cara Membuat dan Bagikan di Media Sosial

Agraris merupakan sektor bidang pertanian.

BERITA TERKAIT

Indonesia disebut negara agraris karena sebagian besar penduduknya bekerja di sektor pertanian.

Petani jadi penting di negara agraris karena mereka berkontribusi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Jadi UUPA ini menjadi hal bersejarah bagi Indonesia.

Mengutip Ngawikab.id, jauh sebelum UUPA ada, di tahun 1948 sudah terbentuk Panitia Agraria Yogya.

Namun, usaha tersebut tak bisa bertahan karena terjadinya gejolak politik.

Selain itu, terbentuk juga Panitia Agraria Jakarta (1952), Panitia Suwahyo (1956), Panitia Sunaryo (1958), dan Rancangan Sadjarwo (1960).

Hingga pada akhirnya, UUPA 1960 jadi awal mula program reforma agraria di Indonesia.

Namun, pada masa Orde Baru, UUPA 1960 tak dijalankan dengan baik karena kegiatannya dianggap sebagai komunis.

(Tribunnews.com, Renald)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas