33 Persen Pasien Alami Long Covid-19, Begini Tanggapan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia
Juru bicara Kementerian Kesehatan RI dr Mohammad Syahril, sekitar 33 persen pasien Covid-19 di Indonesia mengalami Long Covid.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Erik S
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru bicara Kementerian Kesehatan RI dr Mohammad Syahril, sekitar 33 persen pasien Covid-19 di Indonesia mengalami Long Covid.
Terkait hal ini, Ketua Umum Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) dr Agus Dwi Susanto pun beri tanggapan.
Baca juga: Sebaran 1.724 Kasus Covid-19 Indonesia 24 September 2022: DKI Jakarta Tertinggi dengan 687 Kasus
"Terkait data lengkap yang disampaikan oleh Kementerian Kesehatan memang fakta yang ditemukan," ungkapnya dalam acara pertemuan Ilmiah Khusus Perhimpunan Dokter Paru Indonesia 'Strategy for Emergency Diseases : Key Role For Lung Herath di Jakarta, Sabtu (23/9/2022).
Dr Agus pun mengatakan jika pihaknya pada tahun 2021 melakukan riset dan menemukan long Covid-19. Bahkan, dengan prevalensi yang lebih tinggi yaitu sekitar 62,5 persen.
Di dalam riset tersebut terdapat beberapa keluhan yang muncul. Pertama, pasien kerap merasa kelelahan. Kedua, yaitu keluhan pada paru-paru dengan gejala batuk dan sesak nafas.
Ia pun memaparkan pengalaman sebagai dokter paru-paru. Di mana, pasien yang sudah sembuh dari Covid-19, tapi masih sering datang ke rumah sakit.
"Hal ini dikarenakan masih terdapat keluhan menetap seperti batuk dengan nafasnya yang sesak," paparnya lagi.
Baca juga: BREAKING NEWS Kasus Covid-19 per 24 September 2022: Tembus 1.724 Kasus, 2.040 Orang Sembuh
Sebenarnya, kata dr Agus gangguan kesehatan pada alat pernafasan pasca Covid-19 pada sebagian pasien bisa diobati dan sembuh seperti sedia kala.
Saat ini sudah ada pedoman dalam penanganan pasien Covid-19 dengan beberapa obat-obat yang tersedia di Indonesia.
Baca juga: Jubir Pemerintah: Cakupan Booster Covid-19 Masih Tertinggal dari Target WHO
"Hasilnya, alhamdulillah beberapa data yang kami dapat dari rumah sakit ditangani secara baik. Memang membutuhkan waktu sekitar tiga sampai enam bulan. Setelahnya bisa sembuh," pungkas dr Agus.