Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengamat Nilai Sindiran AHY ke Jokowi soal 'Gunting Pita' Proyek Infrastruktur Salah Strategi

Pangi melihat serangan yang dilontarkan AHY kepada Jokowi merupakan upaya untuk meningkatkan elektabilitas personal dan partainya.

Penulis: Malvyandie Haryadi
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Pengamat Nilai Sindiran AHY ke Jokowi soal 'Gunting Pita' Proyek Infrastruktur Salah Strategi
Kolase Tribunnews
AHY dan Jokowi. Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan pemerintah sekarang 'tinggal gunting pita' untuk proyek infrastruktur setelah Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tak lagi menjabat. 

Lantas, AHY mengatakan pihaknya tak memerlukan apresiasi publik terhadap program kerja yang dijalankan saat era SBY.

Namun menurutnya menyebut tak seharusnya kinerja pemerintahan terdahulu diklaim sebagai keberhasilan pemerintahan saat ini.

"Kita enggak perlu juga diapresiasi tapi jangan mengatakan, 'ini kehebatan kita, satu tahun gunting pita'," ucap AHY.

Identitas Partai Oposisi

Sementara itu, langkah AHY dan SBY dinilai dapat meningkatkan elektoral dari konstituen yang tak puas dengan pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Hal itu disampaikan Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam menyebutkan, identitas Partai Demokrat sebagai partai oposisi cukup strategis.

“Penegasan Demokrat sebagai oposisi tentu bisa menjadi strategi politik yang efektif untuk mendapatkan intensif elektoral yang memadai dari basis pemilih yang tidak puas terhadap pemerintah,” papar Umam kepada Kompas.com, Kamis (22/9/2022).

Berita Rekomendasi

Menurut dia, Partai Demokrat bisa menjadi pilihan pertama konstituen yang dulu memilih Partai Gerindra.

“Juga pemilih partai oposisi utama sebelumnya yakni Gerindra, yang kini telah berbalik arah bergabung di pemerintahan,” ujarnya.

Umam berpandangan, pernyataan SBY soal dugaan kecurangan Pemilu 2024 tak sekadar tudingan belaka, tetapi juga narasi yang dibuat untuk mengukuhkan diri sebagai partai politik (parpol) oposisi sejati.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas