Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Atasi Kelangkaan, Kemenkes Bakal Relokasi Vaksin Meningitis untuk Jemaah Umrah

Direktur Umrah dan Haji Khusus Kementerian Agama Nur Arifin mengatakan Kemenkes bakal merelokasi vaksin meningitis untuk daerah yang langka.

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Atasi Kelangkaan, Kemenkes Bakal Relokasi Vaksin Meningitis untuk Jemaah Umrah
freepik
Ilustrasi. Kementerian Kesehatan bakal melakukan langkah untuk mengatasi kelangkaan vaksin meningitis untuk jemaah umrah. 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Kesehatan bakal melakukan langkah untuk mengatasi kelangkaan vaksin meningitis untuk jemaah umrah.

Direktur Umrah dan Haji Khusus Kementerian Agama Nur Arifin mengatakan Kemenkes bakal merelokasi vaksin meningitis untuk daerah yang mengalami kelangkaan.

"Upaya yang dilakukan oleh Kemenkes adalah merelokasi stok vaksin ke provinsi yang stoknya habis," ucap Nur Arifin kepada Tribunnews.com, Senin (26/9/2022).

Baca juga: Vaksin Meningitis Langka, Kemenag: Kemenkes Tak Berikan Toleransi untuk Jemaah Umrah

Selain itu, Nur Arifin mengungkapkan Kemenkes juga akan mempercepat proses pengadaan vaksin meningitis.

"Dan sedang proses mempercepat pengadaan vaksin yang akan tersedia bulan Oktober 2022," kata Nur Arifin.

Kemenag, kata Nur Arifin, bakal melakukan pembicaraan lebih lanjut dengan Kemenkes dan pemangku kepentingan lainnya.

Berita Rekomendasi

Nur Arifin mengungkapkan Kemenag bakal menggelar rapat pada esok hari Selasa (27/9/2022), untuk mencari solusi terkait kelangkaan vaksin meningitis untuk jemaah umrah.

"Besok kami juga akan melakukan rapat bersama Kemenkes dan stakeholder untuk membahas keterbatasan stok vaksin meningitis," tutur Nur Arifin.

Sebelumnya, Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (DPP AMPHURI), Firman M Nur mengungkapkan soal kelangkaan vaksin meningitis dan International Certificate of Vaccination (ICV) atau lebih dikenal dengan buku kuning.

Menurutnya, hal ini akan berakibat fatal, jika pemerintah terus memaksakan menerapkan regulasi, namun tidak bisa menyediakan vaksin dan buku kuning.

Bahkan beberapa Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) di banyak yang menutup sementara layanan vaksin meningitis.

“Ini warming buat pemerintah kita. Krisis vaksin ini berakibat kegagalan keberangkatan jamaah umrah,” kata Firman di Jakarta, Jumat (23/9/2022).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas