Prabowo Akui Kehebatan Jokowi: Saya Mantan Jenderal Baret Merah Tapi Pak Jokowi Ilmunya di Atas Saya
Prabowo Subianto memuji Presiden Jokowi dan menyebut mantan rivalnya pada dua pemilihan presiden terdahulu itu punya ilmu lebih hebat di atas dirinya.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Ketua Umum Partai Gerindra yang juga Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto memuji Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan menyebut mantan rivalnya pada dua pemilihan presiden (Pilpres) terdahulu itu punya ilmu lebih hebat atau di atas dirinya.
Pujian itu disampaikan Prabowo saat menghadiri Muktamar XVI Persatuan Islam (Persis) di Soreang, Kabupaten Bandung, Sabtu (24/9/2022).
Baca juga: Respons Cak Imin Ditanya Peluang Dirinya Duet dengan Puan Maharani di 2024: Nanti Tanya Prabowo Dulu
"Memang saya ini mantan Komandan Pasukan khusus. Kalian kenal saya semua? Saya juga mantan jenderal baret merah. Apa coba kurangnya strategi segala macam? Tapi saya harus akui Pak Jokowi itu memang ilmunya di atas saya," kata Prabowo dalam sambutannya.
"Jadi memang ada suatu mitos mengatakan bahwa memang kalau politik negara itu yang unggul itu dari Solo, dari Surakarta. Saya ini Banyumas, jadi ya, masih satu klik lah di bawah Solo," sambungnya.
Tak hanya soal ilmu, pujian juga dilontarkan Prabowo atas prestasi Jokowi memimpin pemerintahan.
Meski sempat jadi rival di dua edisi pemilu terakhir, namun kini setelah jadi menteri di Kabinet Kerja milik Jokowi, Prabowo mengakui kapabilitas mantan Wali Kota Solo itu dalam memimpin dan menangani permasalahan negara.
"Kita sekarang juga harus jujur dan mengakui prestasinya Presiden Jokowi, harus kita akui. Kalau kita rinci satu per satu, saya ini rivalnya beliau sepuluh tahun, saya rivalnya bener. Tapi akhirnya masuk kabinet beliau, saya saksi melihat, saya melihat komitmen beliau," ucap Prabowo.
Menurut Prabowo, memimpin selama dua periode berturut-turut Jokowi berhasil menjalankan seluruh program kerjanya. Termasuk dalam urusan keberpihakan kebijakan terhadap wong cilik.
"Saya melihat keberpihakan beliau pada rakyat kecil, luar biasa pengorbanan pemerintah atau kebijakan-kebijakan pemerintah untuk melindungi rakyatnya yang paling miskin dan paling lemah," kata Prabowo.
Prabowo mengaku hadir di pembukaan Muktamar XVI Persis mewakili Presiden Jokowi.
Baca juga: Berkunjung ke Ponpes Tegalrejo Magelang, Menhan Prabowo Didoakan Jadi Presiden
Ia menyebut dirinya diutus Jokowi yang tidak bisa datang untuk membuka secara resmi acara tersebut.
"Ini sebuah kehormatan besar, saya juga kaget kok saya ditunjuk," kata Prabowo.
Dalam kesempatan itu Prabowo menyampaikan bahwa Jokowi menganggap Persis sebagai bagian dari pertahanan negara.
Dia mengatakan keberadaan Persis selama ini berperan besar bagi Indonesia.
Prabowo berharap Persis terus menjadi mitra pemerintah ke depannya.
"Persis tidak hanya menjembatani aspirasi masyarakat, juga harus bisa menjadi mitra strategis pemerintah dalam merawat negara ini," kata Prabowo.
Prabowo mengaku telah menyimak pidato dari Ketua Umum Persis KH Aceng Zakaria dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil hingga berkesimpulan bahwa persatuan dan kesatuan menjadi hal yang sangat penting dalam kehidupan bangsa dan negara.
Menurutnya wajar jika ada perbedaan pendapat, dan jika ada yang mengkritik dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia yang menganut demokrasi.
Akan tetapi, Prabowo menggarisbawahi bahwa semuanya adalah bagian dari Indonesia.
"Saya ingin pertegas bahwa apapun perbedaan kita, tetap kita harus junjung tinggi rasa hormat di antara kita bahwa kita ini adalah satu keluarga besar, Indonesia, satu keluarga besar Nusantara," kata Prabowo.
Maka itu Prabowo mengingatkan seluruh umat untuk selalu menjaga persatuan.
"Kita yang penting bersatu, jangan lihat partai mana. Semua partai adalah anak Indonesia, semua partai punya tanggung jawab pada masyarakat," ujar Prabowo.
Baca juga: Pengamat Nilai Sindiran AHY ke Jokowi soal Gunting Pita Proyek Infrastruktur Salah Strategi
Sebagai organisasi keagamaan, kata dia, Persis memiliki peran untuk merawat kerukunan antar umat beragama.
"Semua ormas mari jaga dan kalau bersaing, mari kita bersaing dengan baik, seperti saya dulu bersaing dengan Pak Jokowi," katanya.
Prabowo kemudian mencontohkan bagaimana persaingan antara dia dengan Jokowi pada Pilpres 2018.
"Walaupun kita bersaing, akhirnya kita rangkulan, masih ketawa, dan masih senyum. Ini benar saya keliling dunia sebagai Menhan, saya ketemu tokoh, mereka bingung kok Anda bisa gabung," ucapnya.
Dalam hal persaingan, Prabowo menjelaskan semua bisa menerapkan caranya masing-masing untuk menjadi pemenang.
Namun setelah itu harus kembali bersama untuk kepentingan masyarakat Indonesia.
"Kita bersaing keras di awal, tapi pas di ujung, kepentingan rakyat, kepentingan bangsa. Tidak mungkin ada kemakmuran tanpa ada perdamaian. Enggak penting nomor satu, nomor dua. Kalau ada yang sah, ya kita harus dukung. Ini jadi contoh seperti ini," katanya.
Sementara itu Ketua Panitia Muktamar Persis XVI, KH Haris Muslim, mengatakan muktamar ini sempat dua tahun tertunda akibat pandemi Covid-19 dan akhirnya ini bisa dilakukan secara langsung dengan bertatap muka.
Muktamar ini, kata dia, menjadi momen membangun silaturahim dari seluruh peserta dan peninjau juga dari pimpinan wilayah (PW), pimpinan daerah (PD) hingga pimpinan cabang (PC).
"Pertama, hati yang ikhlas mencari yang terbaik untuk jamiyyah. Kedua, ikhtiar menghasilkan keputusan terbaik untuk jamiyyah. Ketiga, pererat tali silaturahmi," ujar Haris Muslim.
Menurutnya, muktamar itu dihadiri oleh aktivis jamiyyah Persatuan Islam dari seluruh Indonesia seperti Maluku, Sapeken, Sumatera, Kalimantan, bahkan NTT hingga semua semua pimpinan wilayah.
"Hadir guru kita semua, Ustaz Addailami Abu Hurairah, anggota dewan hisbah dan anggota dewan penasihat PP Persis," katanya.
Selain Prabowo muktamar itu juga dihadiri Kapolri Jenderal Listyo Sigit, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dan sejumlah tokoh lainnya.
Sementara Wakil Presiden Ma'ruf Amin hadir secara virtual.(tribun network/naz/dod)