MKD Heran Jadwal Sekjen DPR Seperti Lebih Padat Ketimbang Pejabat Lain
Wakil Ketua MKD DPR Habiburokhman menyebut Sekjen DPR Indra Iskandar punya jadwal lebih padat ketimbang pejabat negara lainnya.
Penulis: Reza Deni
Editor: Adi Suhendi
Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR Habiburokhman menyatakan Sekretaris Jenderal DPR Indra Iskandar sulit menyepakati jadwal pertemuan untuk menjelaskan mekanisme para tamu yang akan masuk ke Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat.
Dia bahkan menyebut Indra Iskandar punya jadwal lebih padat ketimbang pejabat negara lainnya.
"Saya bingung juga ya, Menko Polhukam saja kalau diundang MKD pada kesempatan pertama beliau hadir. Pimpinan DPR pun kalau ada acara MKD diundang pada kesempatan pertama hadir," kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (28/9/2022).
Diketahui, Sekjen DPR dipanggil MKD usai insiden Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso yang tak bisa masuk DPR.
Politikus Partai Gerindra itu mengakui bahwa MKD sulit menemukan jadwal yang tepat untuk mengundang Sekjen DPR.
Baca juga: MKD Paksa Sekjen DPR Segera Minta Maaf soal Insiden Ketua IPW: Apa Gengsinya Minta Maaf
Menurut Habiburokhman, kini MKD sudah menemukan jadwal pertemuan yang disepakati Indra Iskandar.
Dia pun mengingatkan, apa yang akan dibahas dengan Indra tidaklah rumit.
"Kita yang di DPR ini, baik anggota DPR maupun sekjen menjaga citra DPR supaya tidak selalu dikatakan kita angker ya bagi masyarakat. Orang datang ke sini kok terlihat susah sekali. Itu keluhan yang sudah lama," katanya.
Diketahui, Sekretaris Jenderal DPR RI Indra Iskandar memenuhi panggilan Mahkamah Kehormatan Dewan DPR RI.
Baca juga: IPW Bongkar Laporan Keuangan Diduga dari Konsorsium Judi 303 yang Mengalir ke Oknum Polisi
Pemanggilan itu terkait peristiwa dilarangnya Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso masuk ke Kompleks Parlemen Senayan lewat gerbang depan.
"Hari ini MKD DPR mengundang Sekjen DPR Indra Iskandar setelah kemarin enggak ketemu jadwalnya, nggak fix," kata Wakil Ketua MKD DPR Habiburokhman kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (28/9/2022).
Habiburokhman pun menyarankan Indra untuk meminta maaf ke publik, khusunya ke Sugeng terkait insiden dua hari yang lalu
"Kita salah biasa, enggak ada masalah. Tapi kalau ini apalagi terkait dengan pelayanan publik, saran saya Pak Sekjen begitu ada kesalahan tidak apa-apa minta maaf, memang kenapa? Apa gengsinya kita minta maaf?" lanjut Anggota Komisi III DPR RI itu.
Habiburokhman kemhdian menyinggung soal Indra yang sama sekali belum menyatakan permohonan maafnya.
Baca juga: Ketua IPW Akhirnya Hadiri Undangan MKD DPR, Bahas Jet Pribadi yang Dipakai Brigjen Hendra Kurniawan
"Sampai saat ini mohon maaf Pak Sekjen saya belum pernah mendengar permintaan maaf dari Pak Sekjen," ujar Habiburokhman.
Menurut Politisi Gerindra itu, permintaan maaf karena ada kesalahan yang merugikan orang tidaklah masalah.
"Enggak apa-apa kita minta maaf, apalagi memang menjadi pelanggaran yang dilakukan oleh orang yang di bawah kendali kita. MKD menjalani hal itu makanya MKD tidak sungkan sungkan untuk meminta maaf," pungkasnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI, Habiburokhman, bakal memanggil Sekjen DPR RI Indra Iskandar buntut dari dilarangnya Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso masuk ke DPR lewat pintu depan.
"Walau Pak Sugeng sudah menganggap selesai masalah karena kami sudah meminta maaf, kami juga bingung gitu loh, kami aja MKD DPR RI meminta maaf atas insiden kemarin, kok Pak Sekjen ini tidak ada minta-minta maaf, padahal apa sih? Kita ini ojo dumeh. Intinya DPR ini kan rumah rakyat, kita sangat terbuka, walaupun memang tentu ada protokol keamanan dan lain-lain," kata dia di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (27/9/2022).
Menurutnya, rakyat tidak boleh dipersulit jika hendak hadir ke DPR. Semua unsur di DPR, dikatakan Habiburokhman, harus berempati kepada masyarakat.
"Saya saja anggota DPR kadang-kadang agak susah, enggak tahu temen-temen wartawan, sekarang masyarakat sudah kita undang, jadi saksi di sini enggak dapat honorarium dan lain sebagainya, dipersulit lagi kayak kemarin. Makanya kami pengin cari solusi," ucapnya.
Lebih lanjut, Waketum Partai Gerindra ini memahami bahwa Sekjen DPR RI punya tugas mengatur lalu lintas tamu yang masuk ke DPR.
"Tapi jangan abaikan hak rakyat untuk masuk ke sini, mendapat pelayanan di sini, apalagi beliau bukan meminta pelayanan, tapi ingin membantu jalani tugas-tugas DPR," pungkasnya.
Diketahui, Sugeng Teguh Santoso membatalkan kehadiran ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI sebagai saksi soal aduan dari anggota DPR yang merujuk temuan IPW terkait adanya nama-nama tertentu yang meminjamkan private jet kepada Brigjen Pol Hendra Kurniawan.
Sugeng mengatakan dirinya mendapatkan diskriminasi perlakuan dan sikap tidak hormat pimpinan DPR pada warga negara yang akan memasuki gedung DPR melalui pintu depan.
"Pasalnya, pintu masuk depan hanya diperuntukkan kepada anggota dewan saja," kata Sugeng
Sugeng mengatakan komunikasi dengan staf MKD DPR sudah berjalan sejak tanggal 23 September lalu.
"Dalam komunikasi tersebut, IPW menegaskan akan hadir. Kesediaan hadir IPW adalah sebagai wujud penghormatan IPW pada tugas MKD," katanya.
Namun, dikatakan Sugeng, saat memasuki pintu depan Gedung DPR, dirinya mengaku dihalangi oleh Pamdal dan dilarang masuk.
"Larangan itu karena ada perintah dari Ketua DPR dan Sekjen DPR bahwa tamu harus lewat pintu belakang. Padahal saat mau masuk ke Gedung DPR, Ketua IPW sudah menunjukkan surat undangan dari DPR RI yang ditandatangani oleh Wakil Ketua DPR RI/Korkesra Muhaimin Iskandar," pungkasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.