Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

TNI AL Siapkan Aturan untuk Kapal Perang Asing Amankan Kepala Negaranya yang Hadiri KTT G20 di Bali

TNI Angkatan Laut menyiapkan 12 Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) untuk mengamankan pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali

Penulis: Gita Irawan
Editor: Wahyu Aji
zoom-in TNI AL Siapkan Aturan untuk Kapal Perang Asing Amankan Kepala Negaranya yang Hadiri KTT G20 di Bali
Tribunnews.com/Rizki Sandi Saputra
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono saat berada di atas KRI Dewa Ruci yang sedang berlayar di perairan Kepulauan Seribu, Jumat (2/9/2022). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - TNI Angkatan Laut menyiapkan 12 Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) untuk mengamankan pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali pada November 2022 mendatang.

12 KRI itu disiapkan untuk mengamankan pelaksanaan KTT G20 pada sektor perairan.

”Sementara ini kita siapkan 12 KRI yang kita siapkan (untuk pengamanan KTT G20),” ujar Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono di Markas Komando Armada (Koarmada) I, Jakarta, Selasa (27/9/2022).

Yudo mengatakan pihaknya terus mematangkan dan melaporkan persiapan pengamanan kepada Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.

Menurut Yudo, pada intinya TNI AL siap mengamankan pelaksanaan KTT G20.

”Kami siap, nanti dengan unsur-unsur yang digelar apakah nanti penggerakan unsur dari pangkalan atau menggunakan unsur gelar, ini masih dalam rapat,” kata Yudo.

Dalam pelaksanaannya, Panglima Koarmada II Laksamana Muda TSNB Hutabarat dipercaya menjadi komando pengendali operasi (Kodalops) pengamanan KTT G20 untuk wilayah perairan.

BERITA REKOMENDASI

Yudo menyebut Hutabarat akan bertugas mengatur kapal perang asing yang akan memasuki wilayah teritorial Indonesia.

”Nanti harus dalam satu kendali karena ini wilayah teritorial Indonesia, ya tentunya kita yang akan mengendalikan mereka,” ujar Yudo.

Selain itu TNI AL juga akan mengatur sektor perairan untuk penempatan KRI maupun kapal perang asing.

Baca juga: Seluruh Logistik KTT G20 Ditarget Selesai Akhir Oktober Mendatang

Yudo mengataan sejauh ini sudah ada kesepakatan internasional mengenai kedatangan kapal perang asing.

Kehadiran kapal perang asing tersebut tak lain untuk pengamanan kepala negara mereka yang datang ke suatu negara.

”Ini sudah menjadi kesepakatan internasional di mana di suatu negara yang melaksanakan kegiatan dan kapal asing yang akan mengamankan kepala negaranya di wilayah teritorial kita, ya kita yang akan mengatur untuk sektor patrolinya dari unsur-unsur tersebut,” imbuh dia.

KTT ke-17 G20 akan diselenggarakan di Bali pada 15-16 November 2022.

KTT tersebut menjadi puncak dari proses dan usaha intensif seluruh alur kerja G20 (Pertemuan Tingkat Menteri, Kelompok Kerja, dan Engagement Groups) selama setahun keketuaan Indonesia. Tema yang diangkat Indonesia dalam Presidensi G20 2022 adalah Recover Together, Recover Stronger.

Melalui tema tersebut, Pemerintah ingin mengajak seluruh dunia untuk bahu-membahu, saling mendukung untuk pulih bersama, serta tumbuh lebih kuat dan berkelanjutan.

Tiga isu prioritas utama yang diangkat dalam pertemuan tersebut ialah arsitektur kesehatan global, transisi energi berkelanjutan, serta transformasi digital dan ekonomi.

G20 adalah forum kerja sama multilateral yang terdiri dari 19 negara utama dan Uni Eropa.

G20 merepresentasikan lebih dari 60 persen populasi bumi, 75 persen perdagangan global, dan 80 persen Produk Domestik Bruto (PDB) dunia. Anggota G20 terdiri atas Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brasil, India, Indonesia, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Meksiko, Republik Korea, Rusia, Perancis, Cina, Turki, dan Uni Eropa.

Selain 20 negara itu, Indonesia juga mengundang negara lain dalam forum G20 dalam presidensinya.

Mengutip situs resmi Kementerian Luar Negeri, pada 13 April 2022, Indonesia mengundang sembilan negara tamu (invitees) yang nantinya turut memberikan pandangan dalam pembahasan prioritas.

Negara tersebut yakni Spanyol, Ketua Uni Afrika, Ketua the African Union Development Agency-NEPAD (AU-NEPAD), Ketua Association of Southeast Asian Nations (ASEAN), Belanda, Singapura, Persatuan Emirat Arab, Ketua The Caribbean Community (CARICOM), dan Ketua Pacific Island Forum (PIF).

Selain negara, ada 10 organisasi internasional yang diundang, yaitu Asian Development Bank (ADB), Financial Stability Board (FSB), International Labour Organization (ILO), dan International Monetary Fund (IMF), Islamic Development Bank (IsDB), Organization for Economic Cooperation and Development (OECD), World Bank, World Health Organization (WHO), World Trade Organization (WTO), dan United Nations (UN).

Baca juga: TNI AL Kerahkan 12 Kapal Perang untuk Pengamanan KTT G-20 di Bali

Diundangnya negara tamu tersebut tidak terlepas dari penekanan Presiden Joko Widodo untuk presidensi G20 Indonesia, yakni inklusivitas, untuk mewujudkan pemulihan bersama pasca-pandemi Covid-19 alias “leave no one behind".(tribun network/git/dod)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas