Profil Jenderal AH Nasution, Elit TNI Angkatan Darat yang Lolos dari Pembunuhan Keji PKI
Gerakan 30 September 1965 merupakan peristiwa penculikan para jenderal TNI Angkatan Darat yang didalangi oleh PKI lewat fitnahan isu Dewan Jenderal.
Editor: Choirul Arifin
Hanya ada tiga jenderal yang menyandang Bintang Lima di Indonesia yaitu Jenderal Besar Soedirman, Presiden Soeharto, dan Jenderal Besar AH Nasution.
Jenderal AH Nasution dikenal taat beribadah. Dia menghembuskan nafas terakhirnya pada 6 September 2000 di Rumah Sakit Gatot Soebroto, Jakarta, pukul 07.30 WIB.
Jabatan yang pernah disandang mendiang Jenderal AH Nasution:
Kepala Staf Komandemen I/Jawa Barat, Tentara Keamanan Rakyat (TKR) (1945);
Komandan Divisi I/Jawa Barat (1945);
Panglima Divisi III Tentara Republik Indonesia (TRI) (1945);
Panglima Divisi I/SIliwangi (1946);
Wakil Panglima Besar Angkatan Perang Mobil (1948) ;
Wakil Panglima Besar Angkatan Perang/Kepala Staf Operatif, Markas Besar Angkatan Perang (1948);
Panglima Markas Besar Komando Djawa (MBKD) Yogyakarta (1948);
Panglima Tentara dan Teritorium Djawa (PTTD) (1948);
Kepala Staf A.D. (KSAD) (1949 - 1962);
Menteri Keamanan Pertahanan (1959);
Menteri Keamanan Nasional (1960);
Wakil Panglima Besar (1961);
Wakil Menteri Pertama/Koordinator bidang Pertahanan-Keamanan (1962);
Menteri Koordinator Kompartemen Pertahanan Keamanan (1963);
Menteri Koordinator Kompartemen Pertahanan Keamanan (1964);
Wakil Panglima Besar Komando Operasi Tertinggi (Koti)/Kepala Staf Angkatan Bersenjata R.I (1966);
Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS) (1966).
Penulis: Tiyas Septiana | Sumber: Kontan