Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dugaan Kesalahan Prosedur Gas Air Mata Penyebab Tragedi Stadion Kanjuruhan, Ini Tanggapan Kapolri

Dugaan kesalahan prosedur pembubaran massa kerusuhan diduga menjadi penyebab jatuhnya ratusan nyawa Aremania.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Dugaan Kesalahan Prosedur Gas Air Mata Penyebab Tragedi Stadion Kanjuruhan, Ini Tanggapan Kapolri
Tribun Jateng/Franciskus Ariel Setiaputra
Aksi solidaritas Panser Biru dan Snex untuk Aremania dan korban kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang pasca laga Arema FC kontra Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10/2022) malam. Panser Biru dan Snex menggelar doa dan penyalaan lilin yang berlangsung di Stadion Jatidiri Semarang Minggu (2/10/2022) malam. (Tribun Jateng/Franciskus Ariel Setiaputra) 

Suporter Arema FC yang selama ini mempertahankan kemenangan tanpa kalah selama 23 tahun itu, akhirnya yang merasa dipermalukan di kandang sendiri.

SOLIDARITAS BONEK - Suporter Persebaya Bonek melakukan aksi solidaritas di Taman Apsari Surabaya, Minggu (2/10/2022). Aksi menyalakan lilin dan doa bersama untuk para korban tragedi  pertandingan Arema melawan Persebaya, Sabtu (1/10/2022) Malam. (SURYA/HABIBUR ROHMAN)

SURYA/HABIBUR ROHMAN
SOLIDARITAS BONEK - Suporter Persebaya Bonek melakukan aksi solidaritas di Taman Apsari Surabaya, Minggu (2/10/2022). Aksi menyalakan lilin dan doa bersama untuk para korban tragedi pertandingan Arema melawan Persebaya, Sabtu (1/10/2022) Malam. (SURYA/HABIBUR ROHMAN) SURYA/HABIBUR ROHMAN (SURYA/HABIBUR ROHMAN)

"Rasa kekecewaan itulah yang menggerakkan penonton turun ke tengah lapangan, dan berusaha mencari para pemain dan official untuk menanyakan kenapa sampai kalah atau melampiaskan," terangnya.

Oleh karena itu, lanjut Nico, pihak aparat keamanan melakukan pencegahan, dan melakukan pengalihan supaya mereka tidak masuk ke lapangan ataupun mengejar para pemain.

Dalam prosesnya itu, aparat melakukan upaya-upaya pencegahan, sampai dilakukan gas air mata.

"(karena) sudah mulai menyerang petugas, dan sudah merusak mobil. Dan akhirnya terkena gas air mata mereka pergi keluar ke satu pintu. Yaitu pintu keluar 18.

Kemudian terjadi penumpukan. Di dalam proses penumpukan itulah, terjadi sesak napas kekurangan oksigen, yang oleh tim medis dan tim gabungan ini, dilakukan pertolongan yang ada di stadion, dan dilakukan evakuasi ke beberapa RS," tambahnya.

Baca juga: Cerita Keluarga Pasutri di Malang Korban saat Kerusuhan Laga Arema vs Persebaya

Menurutnya, tidak semua massa suporter di dalam stadion tersebut melakukan aksi anarkis.

Berita Rekomendasi

Dari sekitar 40 ribu orang massa, hanya sekitar tiga ribu orang , yang melakukan perbuatan tersebut.

Nico juga berjanji pihaknya akan menindaklanjuti kondisi insiden tersebut, agar peristiwa serupa tidak terjadi kembali.

"Jadi ada beberapa hal yang ingin disampaikan, kalau memang semua mematuhi aturan kami juga akan melaksanakan dengan baik. Tapi ada sebab akibatnya kami akan tindak lanjuti, sekali lagi kami belasungkawa. Dan kami akan melakukan langkah-langkah ke depan dengan stakeholder terkait supaya ini tidak terjadi lagi," pungkasnya.

Baca juga: Pernyataan Presiden Arema FC Gilang Widya Pramana Terkait Tragedi Stadion Kanjuruhan Malang

PSSI Siap Hukum Arema

Sementara itu Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) masih menunggu hasil penyelidikan dari tim investigasi sebelum putuskan beri sanksi tambahan bagi Arema FC dan pihak penyelenggara (Panpel) pertandingan.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Yunus Nusi mengatakan, bahkan pihaknya tak menutup kemungkinan bakal memberi sanksi lebih berat untuk tim berjuluk Singo Edan itu.

Adapun hukuman sebelumnya Arema FC telah dikenakan sanksi yakni tidak diizinkan menggelar partai kandang sampai akhir musim ini.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas