Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dugaan Kesalahan Prosedur Gas Air Mata Penyebab Tragedi Stadion Kanjuruhan, Ini Tanggapan Kapolri

Dugaan kesalahan prosedur pembubaran massa kerusuhan diduga menjadi penyebab jatuhnya ratusan nyawa Aremania.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Dugaan Kesalahan Prosedur Gas Air Mata Penyebab Tragedi Stadion Kanjuruhan, Ini Tanggapan Kapolri
Tribun Jateng/Franciskus Ariel Setiaputra
Aksi solidaritas Panser Biru dan Snex untuk Aremania dan korban kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang pasca laga Arema FC kontra Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10/2022) malam. Panser Biru dan Snex menggelar doa dan penyalaan lilin yang berlangsung di Stadion Jatidiri Semarang Minggu (2/10/2022) malam. (Tribun Jateng/Franciskus Ariel Setiaputra) 

"Bahwa sanksi berat menunggu Arema dan Panpelnya. Karena kejadian ini kejadian luar biasa dan sangat luar biasa," tegas Yunus dalam konferensi pers di Stadion Madya, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Minggu (2/10/2022).

Lanjut Yunus, saat ini Ketua Umum PSSI, Muhammad Iriawan atau Iwan Bule juga sudah meminta kepada jajaran PSSI untuk membuat keputusan secepatnya.

Tak hanya PSSI, kejadian ini disebutnya praktis menjadi atensi semua pihak karena telah menewaskan ratusan suporter dan ratusan lainnya luka-luka.

"Namun demikian kita masih harus menunggu hasil dari tim investigasi terlebih dulu," ungkapnya.

Kejadian ini pun diakui Sekjen PSSI sebagai pukulan berat bagi berbagai pihak dan akan dilakukan evaluasi menyeluruh.

Baca juga: 17 Mayat Korban Kerusuhan Usai Pertandingan Arema vs Persebaya Berada di RS Saiful Anwar Kota Malang

Pasca kejadian ini pula, pihaknya bakal mengkaji ulang penyelenggaraan kompetisi Liga 1.

"Bahkan juga untuk semua kompetisi," ucapnya.

Berita Rekomendasi

Sebelumnya PSSI juga sudah menunda perkhelatan Liga 1 Indonesia selama sepekan kedepan.

Hal itu dilakukan guna menghormati para korban dan untuk kepentingan penyelidikan lebih lanjut.

"Tentu kita lihat dulu perkembanganya. Apakah harus tambah waktu atau bahkan dihentikan (kompetisi) kita akan melihat di hari-hari yang akan datang," sebutnya.

Sementara itu, tim investigasi yang dipimpin langsung oleh Iwan Bule itu dikatakan Yunus sudah menuju Kota Malang.

Tim investigasi tersebut juga melibatkan beberapa pihak seperti Eksekutif Komite (Exco), PT LIB dan Komite Disiplin (Komdis).

"Ada dari tim dokter juga untuk melihat langsung di rumah sakit. Diperkirakan sore ini sudah ada di malang, kita tunggu hasilnya," katanya. (Tribunnews.com/Surya/Fahmi RamadhanLuhur Pambudi/irwan sy)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas