Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Komisi III DPR Minta Kapolri Tindak Tegas Polisi yang Gunakan Gas Air Mata Saat Tragedi Kanjuruhan

Pimpinan Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni minta Kapolri Jtindak tegas polisi yang menggunakan gas air mata dalam tragedi Stadion Kanjuruhan.

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Komisi III DPR Minta Kapolri Tindak Tegas Polisi  yang Gunakan Gas Air Mata Saat Tragedi Kanjuruhan
Surya Malang/Purwanto
Kericuhan suporter Areman FC yang bentrok melawan polisi buntut kekalahan Arema FC dalam pertandingan Liga 1 melawan Persebaya Surabaya dengan skor 2-3 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022) malam. Dalam bentrok ini polisi menembakkan gas air mata dan 127 suporter termasuk 2 polisi dilaporkan tewas. 

"Akibatnya, banyak penonton yang sulit bernapas dan pingsan. Sehingga, banyak jatuh korban yang terinjak-injak di sekitar Stadion Kanjuruhan Malang," ucap dia.

Atas hal itu, banyaknya korban tewas di sepakbola nasional ini, harus diusut tuntas pihak kepolisian.

Dirinya meminta agar ada penyelidikan yang tegas agar peristiwa tewasnya ratusan orang di Stadion Kanjuruhan Malang itu tidak terlelap begitu saja.

"Jangan sampai pidana dari jatuhnya suporter di Indonesia menguap begitu saja seperti hilangnya nyawa dua bobotoh di Stadion Gelora Bandung Lautan Api pada bulan Juni lalu," tukas dia.

Diketahui, insiden kerusuhan terjadi di Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang, usai pertandingan Liga 1 antara Arema Malang menjamu Persebaya Surabaya.

Berdasarkan keterangan Kapolda Jawa Timur Irjen Nico Afinta, kerusuhan itu terjadi usai supporter Arema Malang yakni Aremania tidak menerima kekalahan yang ditelan tim kebanggaannya.

Di mana dalam pertandingan yang tersaji pada Sabtu (1/10/2022) malam itu, Arema Malang ditekuk Persebaya Surabaya dengan skor 2-3.

BERITA REKOMENDASI

"Supporter Arema tidak menerima timnya kalah di kandang (Stadion Kanjuruhan, red)," kata Nico saat konferensi pers.

Akibatnya, para penonton yang berada di beberapa bagian tribun stadion turun ke lapangan untuk mencari para pemain dan official untuk menjelaskan kenapa timnya bisa kalah.

Menyikapi itu, pihak pengamanan kata Nico melakukan penjagaan.

Akan tetapi, jumlah supporter yang turun ke lapangan stadion kata dia semakin banyak yang akhirnya kericuhan tak terhindarkan.

Alhasil pihak kepolisian menembakkan gas air mata dan membuat para supporter panik berhamburan sehingga banyak dari mereka yang terinjak.


Pada update terbarunya, Nico menjelaskan setidaknya ada 127 orang tewas akibat insiden ini, termasuk dua di antaranya yakni anggota kepolisian.

"Dalam kejadian tersebut telah meninggal 127 orang, dua di antaranya anggota Polri," ungkapnya dalam konferensi pers di Malang, Minggu (2/10/2022).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas