BP2MI Selenggarakan Doa Bersama Lintas Agama untuk Korban Tragedi Stadion Kanjuruhan
BP2MI doa bersama lintas agama untuk korban tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, di Kantor BP2MI Pusat, Jakarta
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) menyelenggarakan doa bersama lintas agama untuk korban tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, di Kantor BP2MI Pusat, Jakarta, Senin (3/10/2022).
Doa bersama dipimpin oleh perwakilan lintas agama yang ada di lingkungan BP2MI, yang terdiri dari perwakilan agama Islam, Katolik, Kristen dan Hindu.
Kepala BP2MI, Benny Rhamdani mengatakan tragedi ini bukan hanya tragedi sepakbola tanah air, tapi juga tragedi kemanusiaan.
"Apa yang terjadi dan dialami anak-anak bangsa, 125 kehilangan nyawa di Stadion Kanjuruhan Malang bisa terjadi kepada kita semua. Sehingga hari ini BP2MI dan jajaran menyelenggarakan doa bersama lintas agama," ujar Benny saat diwawancara usai acara.
Benny mengatakan doa bersama ini merupakan bentuk keprihatinan, solidaritas, dan bagian doa kepada tuhan agar peristiwa tersebut tidak terulang lagi.
Sebab peristiwa kekerasan dalam dunia sepakbola seperti ini bukan yang pertama kali terjadi di Indonesia.
Namun peristiwa kali ini memakan banyak korban jiwa maupun luka.
"Bisa dibayangkan, mereka yang punya sahabat tiba-tiba kehilangan sahabat, orang tua kehilangan anak, kakak kehilangan adik," ujarnya.
Ia beharap Tragedi Kanjuruhan menjadi tragedi yang terakhir di Indonesia.
Baca juga: Komnas HAM Investigasi Tragedi Laga Arema vs Persebaya, Dalami Soal Keamanan dan Gas Air Mata
Benny juga berharap adanya langkah-langkah konkrit oleh pemerintah untuk melakukan perbaikan dalam pelaksanaan kompetisi sepakbola di Indonesia.
"Harapan saya ini yang terakhir. Saya yakin dan percaya pemerintah akan mengambil langkah-langkah yang tepat untuk melakukan perbaikan terkait dengan pelaksanaan sepakbola di tanah air," ujarnya.