Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Digunakan saat Tragedi di Stadion Kanjuruhan, Anggaran Gas Air Mata Polri 5 Tahun Terakhir Rp 948 M

Polri menganggarkan pengadaan gas air mata dan pelontarnya. Pada lima tahun terakhir, anggaran yang diperlukan mencapai Rp 948 miliar.

Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Miftah
zoom-in Digunakan saat Tragedi di Stadion Kanjuruhan, Anggaran Gas Air Mata Polri 5 Tahun Terakhir Rp 948 M
Tribun Jatim/Purwanto
Suporter Arema FC, Aremania turun ke dalam stadion usai laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya dalam lanjutan Liga 1 2022 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (1/10/2022). Aremania meluapkan kekecewaannya dengan turun dan masuk kedalam stadion usai tim kesayangannya kalah melawan Persebaya Surabaya dengan skor 2-3. Polri menganggarkan pengadaan gas air mata dan pelontarnya. Pada lima tahun terakhir, anggaran yang diperlukan mencapai Rp 948 miliar. 

2019

  • Pengadaan Gas Air Mata Program Optimalisasi 2019: Rp 3 miliar
  • Pengadaan Gas Air Mata Brimob Program PDN 2019: Rp 30 miliar

2020

  • Drone Pelontar Gas Air Mata: Rp 26,9 miliar
  • Catridge Gas Air Mata: Rp 200 miliar

2021

  • Amunisi Drone Pelontar Gas Air Mata: Rp 11,2 miliar
  • Amunisi Drone Pelontar Gas Air Mata (PNBP): Rp 15,3 miliar
  • Pengadaan Drone Pelontar Gas Air Mata (PNBP): Rp 38,6 miliar
  • Amunisi Gas Air Mata: Rp 108 miliar

2022

  • Pengadaan Launcher Gas Air Mata Program APBN T.A 2022: Rp 41 miliar
  • Pengadaan Amunisi Gas Air Mata Program APNM T.A 2022: Rp 61,9 miliar
  • Pengadaan Pelontar dan Gas Air Mata: Rp 30 miliar
  • Pengadaan Gas Air Mata Kaliber 38 mm (Smoke) Program APBN T.A 2022: Rp 20 miliar

Dari rincian di atas, Polri membutuhkan anggaran Rp 948 miliar untuk penyediaan gas air mata dan pelontarnya selama lima tahun.

Sebelumnya, kerusuhan terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang pada Sabtu (1/10/2022).

Pada tragedi berdarah itu, 125 orang harus meregang nyawa.

Kericuhan suporter Areman FC yang bentrok melawan polisi buntut kekalahan Arema FC dalam pertandingan Liga 1 melawan Persebaya Surabaya dengan skor 2-3 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022) malam. Dalam bentrok ini polisi menembakkan gas air mata dan 127 suporter termasuk 2 polisi dilaporkan tewas.
Kericuhan suporter Areman FC yang bentrok melawan polisi buntut kekalahan Arema FC dalam pertandingan Liga 1 melawan Persebaya Surabaya dengan skor 2-3 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022) malam. Dalam bentrok ini polisi menembakkan gas air mata dan 127 suporter termasuk 2 polisi dilaporkan tewas. (Surya Malang/Purwanto)
Berita Rekomendasi

Hal ini diungkapkan oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo pada konferensi pers, Minggu (2/10/2022).

"Tadi hasil verifikasi terakhir dengan data yang ada di Dinkes baik kabupaten/kota terkonfirmasi sampai saat ini terverifikasi yang meninggal jumlahnya dari awal diinformasikan 129 orang."

"Saat ini data terakhir dari hasil pengecekan tim DVI dan Dinkes jumlahnya 125 orang," jelasnya.

Listyo mengungkapkan pihaknya tengah melakukan pendalaman lebih lanjut terkait kasus ini.

Baca juga: Mahfud MD: Menpora Secepatnya Undang PSSI, Pemilik Klub, dan Panpel untuk Pastikan Tegaknya Aturan

Ia berjanji pihaknya akan serius menangani tragedi ini.

"Yang jelas kami akan serius dan mengusut tuntas dan tentunya terkait proses penyelenggaraan dan pengamanan," terangnya.

Pada proses investigasi, Kapolri mengungkapkan menggandeng beberapa poihak seperti Bareskrim Polri, Propam, Pusdokkes, Inafis, dan Puslabfor.

"Pada tahap awal, tim DVI sudah bekerja untuk memastikan terkait identitas korban yang meninggal," jelasnya.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto/Abdul Majid)(YouTube Kompas TV)

Artikel lain terkait Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas