Rekam Jejak Surya Paloh, Dikenal sebagai Pengusaha dan Ketua Umum Partai NasDem
Dikenal sebagai Pengusaha Muda Indonesia dan Ketua Umum Partai NasDem, simak ini rekam jejak Surya Dharma Paloh atau yang dikenal dengan Surya Paloh.
Penulis: Lanny Latifah
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini rekam jejak Surya Paloh yang kembali menjadi perhatian publik terkait partainya yang mengumumkan kandidat Calon Presiden 2024.
Saat ini, Surya Paloh menjabat sebagai Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (NasDem).
Surya Paloh dikenal sebagai pengusaha pers dan pimpinan Media Group yang memiliki sejumlah media massa.
Surya Paloh merupakan pemilik Media Indonesia, Lampung Post, dan stasiun televisi Metro TV.
Surya Dharma Paloh atau yang dikenal dengan Surya Paloh lahir di Kutaraja, Banda Aceh, 16 Juli 1951.
Dia besar di Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara.
Baca juga: Jadi Kader NasDem?, Surya Paloh: Terserah Bung Anies Saja
Lantaran aktivitas politiknya sangat banyak, dia memutuskan pindah ke Jakarta saat menjadi anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).
Surya Paloh menikah dengan Rosita Barrcak dan dikaruniai seorang anak bernama Prananda Surya Paloh.
Surya Paloh pernah menjadi Ketua Dewan Penasihat Partai Golkar periode 2004-2009.
Dia juga merupakan pendiri ormas Nasional Demokrat, yang kemudian dianggap sebagai penerus Partai NasDem.
Dikenal sebagai Pengusaha Muda Indonesia
Surya Paloh dikenal sebagai seorang pengusaha muda Indonesia.
Saat masih bersekolah, dia pernah berdagang teh, ikan asin, karung goni, dan lainnya.
Surya Paloh memulai semua usahanya dari bawah.
Dia berjualan ke beberapa kedai kecil atau ke perkebunan PT Perkebunan Nusantara.
Sembari berdagang, pada tahun 1967 dia juga bersekolah di SMA Negeri 7 Medan.
Baca juga: ALASAN Nasdem Pilih Anies Baswedan Jadi Capres 2024, Ini Jawaban Lugas Surya Paloh
Baca juga: Sebelum Umumkan Anies Jadi Capres 2024, Surya Paloh Ajak Kader NasDem Doakan Korban Kanjuruhan
Selain itu, Surya Paloh bekerja sebagai Manajer Travel Biro Seulawah Air Service.
Setelah lulus SMA, dia dipercaya mengelola Wisma Pariwisata, di Jalan Patimura, Padang Bulan, Medan.
Sejak 1973 bersama kakak iparnya Jusuf Gading, Surya dipercaya sebagai Direktur Utama PT Ika Diesel Bros untuk menjalankan usaha distributor mobil Ford dan Volkswagen, di Medan.
Pada 1975, dia juga ditunjuk menjadi kuasa usaha Direksi Hotel Ika Darroy, terletak di Banda Aceh, merangkap sebagai Direktur Link Up Coy, Singapura, yang bergerak di bidang perdagangan umum.
Surya Paloh melanjutkan pendidikannya dengan kuliah di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
Namun, kuliahnya tidak lancar dan tidak selesai.
Kemudian, dia melanjutkan ke Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik di Universitas Islam Sumatra Utara, Medan.
Mendirikan Media Massa
Surya Paloh mendirikan Surat Kabar Harian Prioritas pada 2 Mei 1986.
Namun, surat kabar harian itu tidak berumur panjang, karena dicabut SIUPP-nya oleh pemerintah dan dianggap kurang sesuai dengan Kode Etik Jurnalistik Indonesia.
Dia tidak menyerah dan memohon SIUPP baru, tapi setelah dua tahun SIUPP-nya tidak keluar.
Selanjutnya, dia menjalin kerjasama dengan Achmad Taufik untuk menghidupkan kembali Majalah Vista.
Pada 1989, Surya Paloh bekerja sama dengan Drs T Yously Syah mengelola koran Media Indonesia.
Kemajuan koran ini, menyebabkan Surya Paloh makin bersemangat untuk melakukan ekspansi ke berbagai media di daerah.
Di samping Media Indonesia dan Vista yang terbit di Jakarta, Surya Paloh bekerjasama menerbitkan sepuluh penerbitan di daerah.
Sepuluh media tersebut, yaitu Harian Atjeh Post dan Mingguan Peristiwa di Aceh, Harian Mimbar Umum di Medan, Harian Sumatra Ekspres di Palembang, Harian Lampung Pos di Bandar Lampung, Harian Gala di Bandung, Harian Yoga Pos di Yogyakarta, Harian Nusa Tenggara dan Bali News di Denpasar, Harian Dinamika Berita di Pemimpin Perang BanjarBanjarmasin, serta Harian Cahaya Siang di Manado.
Kemudian pada 18 November 2000, Surya Paloh mengundang Presiden Abdurrahman Wahid untuk meresmikan pendirian Metro TV sebagai sebuah stasiun televisi berita pertama di Indonesia.
Seminggu kemudian, tepatnya 25 November 2000, Metro TV mulai mengudara pertama kali.
Metro TV menyajikan siaran berita selama 18 jam setiap hari dengan dukungan teknologi yang fully digital.
Kemudian, pada 1 April 2001 Metro TV siaran non-stop selama 24 jam setiap hari.
Kehadiran Metro TV menjadi sebuah terobosan terbesar dalam dunia pertelevisian nasional.
(Tribunnews.com/Latifah)(TribunJambi.com/Edmundus Duanto AS)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.