Update Jumlah Korban Tragedi Kanjuruhan, 125 Korban Meninggal Teridentifikasi, 21 Orang Luka Berat
Pihak kepolisian mengumumkan sebanyak 125 orang meninggal akibat kerusuhan di stadion Kanjuruhan, Malang, Jatim hingga Senin (3/10/2022) sore.
Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Pihak kepolisian mengumumkan sebanyak 125 orang meninggal akibat kerusuhan pasca pertandingan Arema vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.
Hingga Senin (3/10/2022) sore, pukul 17.25 WIB, ada 125 korban meninggal yang sudah teridentifikasi.
Kemudian, korban luka berat sebanyak 21 orang dan korban ringan ada 304 orang.
"Tim Inavis Polri bekerjasama dengan tim DVI Ahamdulilah sudah berhasil 125 korban yang meninggal dunia."
"Inavis dan DVI, juga Perhimpunan Kedokteran forensik Jawa Timur bekerja cepat, alhamdulillah sudah clear tadi (Minggu) malam," kata Kadiv Humas Polri, Dedi Prasetyo, dikutip Tribunnews.com dari kanal YouTube Polri TV Radio, Selasa (4/10/2022).
Menurut Dedi, kini semua korban meninggal juga sudah diambil oleh pihak keluarga.
Baca juga: 28 Anggota Polri Diperiksa, Diduga Langgar Kode Etik dalam Tragedi Kanjuruhan, Kemungkinan Bertambah
Lebih lanjut, Dedi menjelaskan, sampai saat ini total ada 450 orang yang menjadi korban peristiwa di Kanjuruhan.
Hal tersebut, ditegaskan oleh Dedi agar tidak terjadi perbedaan jumlah data korban yang beredar.
"Sampai saat ini, sementara yang kami dapat dari tim DVI 125 orang (meninggal), korban luka berat ada 21 orang, kemudian korban ringan ada 304 orang."
"Sehingga jumlah korban terupdate sampai hari ini ada 450 orang," jelasnya.
Hal senada juga disampaikan Karodokpol Pusdokkes Polri Nyoman Eddy Purnama Wirawan kepada awak media di Jakarta, Minggu (2/10/2022).
Nyoman Edi menyebut, jumlah korban tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang berdasarkan pemutakhiran polisi adalah 125 meninggal dunia.
"Update data terakhir yang dilaporkan meninggal dunia 129 setelah ditelusuri di RS terkait menjadi meninggal dunia 125 orang," ucapnya.
Dikutip dari Kompas.tv, selisih data angka korban jiwa tersebut, disebabkan kesalahan pencatatan di rumah sakit yang menangani para korban.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.