Gelar Doa Bersama dan Nyalakan 1.000 Lilin, BEM Nusantara Minta Tragedi Kanjuruhan Diusut Tuntas
Badan Eksekutif Mahasiswa Nusantara (BEM NUS) menggelar doa bersama dan menyalakan 1.000 lilin di Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur.
Penulis: Adi Suhendi
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Eksekutif Mahasiswa Nusantara (BEM NUS) menggelar doa bersama dan menyalakan 1.000 lilin di Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur.
Aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk empati dan belasungkawa atas tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang.
Diketahui peristiwa yang terjadi usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya pada Sabtu (1/10/2022) malam tersebut menyebabkan 131 orang meninggal dunia dan ratusan lainnya luka-luka.
Baca juga: Polisi Minta Pelaku Perusakan Hingga Aksi Anarkis di Stadion Kanjuruhan Malang Menyerahkan Diri
Puluhan mahasiswa sengaja berkumpul di Stadion Kanjuruhan, Jumat (7/10/2022) malam untuk mendoakan seluruh korban Tragedi Kanjuruhan.
Mengenakan pakaian berwarna hitam, para mahasiswa berkumpul seraya membawa peta Indonesia, menyalakan lilin bersama-sama, dan melakukan doa.
Sejumlah orang tampak tak kuasa menahan kesedihan dengan menundukkan kepala dan beberapa di antaranya meneteskan air mata.
"Berita duka yang amat mendalam bagi Indonesia, tentu menjadi sebuah luka bagi kami. Dengan kegiatan doa bersama ini, kami sampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya atas insiden itu," kata Koordinator Pusat BEM NUS, Ahmad Supardi dalam keterangannya, Sabtu (8/10/2022).
Supardi menyayangkan tragedi itu tersebut.
Menurut dia, pertandingan sepakbola seharusnya merupakan hiburan yang dapat dinikmati para pencintanya dan tak menelan korban jiwa ataupun luka.
Supardi mendesak agar kasus ini diusut tuntas dan yang bertanggung jawab atas insiden tersebut ditindak secara tegas.
“Kami juga mendesak pemerintah daerah hingga pemerintah pusat untuk segera mengusut sampai tuntas insiden ini," kata Ardi, sapaan Supardi.
Ardi berharap, tragedi itu tidak terulang kembali.
Ia meminta semua pihak melakukan introspeksi diri dan para korban serta keluarganya mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah.
Tragedi ini pun, lanjut Ardi, telah menjadi kabar duka bagi dunia sepakbola.
Ardi meminta semua pihak terkait dalam penyelenggaran sepak bola menerima masukan yang baik agar tragedi di Stadion Kanjuruhan tak terulang di kemudian hari.