Tuntutan Iwan Bule Mundur dari Kursi Ketua PSSI Makin Gencar, 2 Petisi Ditandangani 40 Ribu Netizen
Dua petisi yang berisi tuntutan agar Iwan Bule mundur sebagai Ketua PSSI telah ditandatangani hingga 40 ribu netizen pada Sabtu (8/10/2022).
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Tuntutan agar Mochamad Irawan atau Iwan Bule agar mundur sebagai Ketua Umum PSSI semakin gencar disuarakan buntut dari tragedi di Stadion Kanjuruhan pada Sabtu (1/10/2022) yang merenggut nyawa 131 orang.
Hal ini terbukti lewat penelusuran Tribunnews.com di situs change.org di mana ditemukan dua petisi dengan tuntutan yang sama yakni agar Iwan Bule mundur sebagai Ketua Umum PSSI.
Pada petisi pertama yang ditulis oleh Perhimpunan Jurnalis Rakyat dengan judul 'Tragedi Kanjuruhan, Desak Ketua Umum dan Pengurus PSSI Mengundurkan Diri' ini telah ditandatangani oleh 24.870 netizen per Sabtu (8/10/2022) pada pukul 15.41 WIB.
Tidak hanya Iwan Bule, petisi ini juga menuntut agar seluruh pengurus PSSI agar mundur dari jabatannya sebagai bentuk penghormatan atas korban dari tragedi berdarah ini serta pembenahan olahraga sepakbola Indonesia secara keseluruhan.
Selain itu ada desakan agar investigasi terhadap tragedi ini dilakukan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) atau Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI).
Kedua lembaga pemerintah ini didesak agar bekerjasama dengan penegak hukum dan FIFA untuk melakukan investigasi.
Baca juga: Tim TGIPF Temukan Bukti Penting Terkait Tragedi Stadion Kanjuruhan
Sementara pada petisi kedua telah ditandatangani oleh 15.556 netizen sejak digalang pada Rabu (5/10/2022) lalu.
Petisi dengan judul 'Ketua Umum PSSI dan Direktur PT LIB Harus Mundur' ini diprakarsai oleh anggota Indonesia Corruption Watch (IPW) Emerson Yuntho dan didukung oleh beberapa tokoh hingga aktivis seperti Presiden Forum Komunikasi Suporter Indonesia (FKSI) Richard Ahmad Supriyanto dan Pendiri Lokataru Hariz Azhar.
Seperti terlihat dalam judul, tuntutan mundur tidak hanya ditujukan kepada Iwan Bule tetapi juga Direktur PT Liga Indonesia Baru (LIB) Akhmad Hadian Lukita.
Pada deskripsi petisi tersebut tertulis bahwa PSSI dan PT LIB adalah organisasi yang dianggap bertanggung jawab atas tragedi yang terjadi lantaran mengabaikan rekomendasi yang sudah dilayangkan oleh Polres Malang agar laga antara Arema FC vs Persebaya tida digelar pada malam hari.
"Federasi dan PT LIB tetap melanjutkan pertandingan pada malam hari. Muncul kesan mereka lebih mengutamakan bisnis dari pada kepentingan keselamatan suporter Indonesia," demikian tertulis dalam deskripsi petisi.
Seperti diketahui, Iwan Bule juga telah mengetahui adanya desakan agar dirinya mundur sebagai Ketua Umum PSSI.
Namun dirinya bersikukuh untuk menolak mundur dari jabatannya tersebut lantaran dianggap lari dari tanggung jawab jika melakukannya.
"Bentuk pertanggungjawaban saya adalah seperti sekarang (di Malang). Ini bentuk pertanggungjawaban saya sebagai Ketua Umum (PSSI)," ujar mantan Kapolda Metro Jaya dikutip dari Kompas.com.