Dampak Gas Air Mata Kedaluwarsa, Lebih Berbahaya?
Kedaluwarsa ataupun tidak, gas air mata tetap menimbulkan dampak buruk bagi tubuh. Berikut dampak terkena gas air mata kedaluwarsa.
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
TRIBUNNEWS.COM - Dampak terkena gas air mata yang sudah kedaluwarsa bisa menyebabkan tubuh mengalami beberapa hal.
Tembakan gas air mata sering ditemukan dalam aksi unjuk rasa atau tragedi kerusuhan.
Gas air mata yang ditembakkan akan langsung bereaksi dan menimbulkan sensasi terbakar pada mata, saluran pernapasan, kulit, dan berbagai organ tubuh lainnya.
Penggunaan gas air mata diklaim efektif untuk meredam dan membubarkan aksi massa yang membludak.
Namun, penggunaannya tetap berpengaruh pada kesehatan.
Kedaluwarsa ataupun tidak, gas air mata tetap menimbulkan dampak buruk bagi tubuh.
Baca juga: Novel Bamukmin: Tak Hanya Tragedi Kanjuruhan, di Aksi 411 Polisi Juga Bombardir dengan Gas Air Mata
Lantas, apa dampak gas air mata kedaluwarsa?
Dikutip dari portlandmercury, Dr. Rob Hendrickson, Direktur Medis di Oregon Poison Center mengatakan, gas kadaluarsa bisa berbahaya karena dua alasan.
Pertama, mekanisme pembakaran dalam tabung kadaluarsa dapat rusak dan menyebabkan gas keluar terlalu cepat atau pada konsentrasi yang terlalu tinggi.
Kedua, komponen kimia gas dapat berubah melewati tanggal kedaluwarsa.
Konsentrasi gas air mata yang tinggi juga menimbulkan bahaya yang sangat besar.
Juniper Simonis, seorang ahli ekologi kuantitatif yang menjalankan perusahaan DAPPER Stats mengidentifikasi bahwa gas air mata yang kedaluwarsa tidak bisa menyala sebagaimana mestinya.
Gas air mata akan menjadi sangat panas dan tidak mengeluarkan asap seperti yang seharusnya.
Itu adalah konsekuensi dari tabung yang digunakan di luar umur simpannya, karena tabung menurunkan dan menyumbat mekanisme keluar.