Hari Ini Komnas HAM Sampaikan Hasil Investigas Tragedi Kanjuruhan yang Tewaskan 132 Nyawa
Komnas HAM akan menyampaikan hasil investigasinya atas tragedi Kanjuruhan kepada publik, hari ini Rabu (12/10/2022) siang.
Penulis: Theresia Felisiani
Dirinya hanya dapat memastikan kalau video yang dikantonginya itu menampilkan jelas kronologi awal insiden penembakan gas air mata itu dilakukan.
Sebab sejauh ini, temuan Komnas HAM menyatakan kalau penyebab banyaknya korban meninggal atas insiden itu adalah soal adanya gas air mata.
"Semua video penting bagi mengungkap peristiwa ini, tapi salah satunya video kunci kami dapatkan," ucap dia.
Kendati saat ditanyakan perihal peran Kelpin yang diketahui videonya viral saat kondisi penonton bertumpuk di pintu, Anam tidak mengamini kalau video itu adalah kuncinya.
Kata dia, video yang beredar itu berada di Pintu 3 Stadion Kanjuruhan dan kondisi pintunya tidak tergembok.
"Video yang diunggah oleh seorang yang diperiksa polisi (Kelpin, red), itu video pintu 3 dan pintunya terbuka, bukan tertutup seperti caption dia, coba cek saja," tukas dia.
Mahfud MD Sebut TGIPF Kanjuruhan Bakal Analisis Temuannya Mulai Hari Ini
Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan sekaligus Ketua Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Kanjuruhan Mahfud MD mengatakan tim yang dipimpinnya akan mulai melakukan analisis terkait Tragedi Kanjuruhan pada Selasa (11/10/2022).
Selain itu, kata dia, tim juga akan sekaligus menyusun kesimpulan dan rekomendasi.
Dengan demikian, kata dia, diharapkan laporannya bisa ia serahkan kepada Presiden RI Joko Widodo pada Jumat (14/10/2022) pekan ini.
Hal tersebut disampaikannya saat konferensi pers di kantor Kemenko Polhukam RI Jakarta Pusat pada Selasa (11/10/2022).
"Jadi kalau dulu kami minta satu bulan, presiden menyatakan kalau bisa dua minggu, kami InsyaAllah lebih cepat lagi, 10 hari saja, artinya hari Jumat ini sudah bisa diserahkan," kata Mahfud MD.
Diberitakan sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin investigasi tragedi Kanjuruhan Malang yang dilakukan oleh tim gabungan independen pencari fakta (TGIPF) dirampungkan secepat mungkin.
Presiden Jokowi ingin investigasi rampung kurang dari satu bulan sebagaimana yang disampaikan Menkoplhukam yang juga Ketua TGIPF Mahfud MD.