Hanya 1 Detik Sisa Makanan Bisa Meregenerasi Tanah, Air, Dan Udara, Jadi Nutrisi Tanaman
Sisa makanan (food waste) kerap jadi masalah. Jumlahnya bisa lebih dari 300 triliun dalam 1 tahun. Tapi bisa bermanfaat jika dikelola dengan tepat.
Penulis: Anita K Wardhani
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM - Sisa makanan (food waste) kerap jadi masalah. Jumlahnya bisa lebih dari 300 triliun dalam 1 tahun.
Namun, jenis sampah organik yang terbanyak dihasilkan ini ternyata bisa bermanfaat.
Jika biasanya pengolahan sampah organik kerap kali tidak diurus karena umumnya membutuhkan 2,5 bulan untuk menjadi kompos, menghasilkan panas atau gas metana, dan berbau. Padahal sampah tersebut setiap hari dihasilkan.
Kini ada cara mudah mengolah sampah organik.
Baca juga: Upaya Pemprov DKI Kurangi Sampah Organik Lewat Budidaya Maggot
“Ibu Tini adalah salah satu orang yang mengolah sampah organik di rumahnya sendiri dalam 1 detik menjadi media tanam dengan bantuan Biowash Promic. Setelah beberapa puluh hari, sudah panen kangkung di rumahnya,” ujar Ivonne Setiawati, S.I.Kom., M.M.
Ia menunjukkan foto-foto pengolahan dalam kegiatan Sosialisasi Gerakan Mengubah Sampah Organik Menjadi Sumber Nutrisi Tanaman dalam 1 Detik di Ruang Serba Guna YPAC Nasional, Jakarta Selatan Rabu (12/10/2022).
Tidak hanya Ibu Tini, orang-orang di komunitas Biowash Promic Indonesia (BPI) juga telah mengolah sampah organik di rumahnya masing-masing.
Menurut Ivonne tidak perlu lahan yang luas. Di rumah kecil bahkan di apartement, juga bisa melakukan gerakan bertanggung jawab atas sampah yang dihasilkan
Kegiatan tersebut dihadiri oleh penggiat bank sampah, karang taruna, penyandang disabilitas, urban farming, penggiat hidroponik, komunitas-komunitas, dan masyarakat umum.
Dengan Biowash Promic, masalah sampah organik dapat diatasi dalam 1 detik, tidak menghasilkan panas, tidak menimbulkan bau, dan tidak mengundang lalat.
Komunitas Biowash Promic Indonesia bertujuan untuk edukasi kepada masyarakat agar bumi terjaga kelestariannya dengan solusi super cepat, alami, dan mudah.
Pembuatan biowash dan olah sampah 1 detik juga didemonstrasikan.
Peserta sangat antusias dan juga mendaftar untuk menjadi relawan dan tim edukasi.
Kegiatan sosialisasi juga dilanjutkan dengan meet and greet komunitas.
Dwi Kartika Fitri, S.T. sebagai Ketua Umum Perkumpulan Biowash Promic Indonesia mengatakan bahwa, “Kita perlu bergerak bersama-sama berbagi edukasi kepada masyarakat agar kondisi tanah, air, dan udara menjadi lebih baik.”
Komunitas Biowash Promic Indonesia (BPI) yang didirikan pada tanggal 14 Februari 2022 adalah sebuah komunitas pecinta lingkungan yang berlandaskan hukum.
Tempat berkumpulnya orang-orang yang memiliki misi yang sama untuk bersama-sama bergerak, berkegiatan demi tercapainya mengedukasi masyarakat untuk mengurangi pembuangan sampah ke TPA khususnya sampah organik yang bisa menghasilkan gas metana yang menjadi salah satu penyebab utama efek gas rumah kaca.
Komunitas ini juga mengajak dan mengedukasi masyarakat untuk penanganan air agar tidak tercemar limbah; melakukan regenerasi tanah, dan udara.