Kabid Dokkes Polda Jatim: Penyebab Tewasnya Korban Tragedi Kanjuruhan Karena Asfiksia
Kabid Dokkes Polda Jatim Kombes Pol dr Erwin Zainul Hakim menyatakan penyebab kematian 132 korban tewas Tragedi Kanjuruhan akibat gejala asfiksia.
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, MALANG - Kabid Dokkes Polda Jawa Timur, Kombes Pol dr Erwin Zainul Hakim menyatakan penyebab kematian 132 korban tewas Tragedi Stadion Kanjuruhan akibat gejala asfiksia.
132 korban jiwa itu meninggal selepas menonton laga Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022) malam.
"Terkait hal tersebut, kami hanya bisa menjelaskan dari korban yang ditangani fasilitas pemerintah, yang dilaksanakan pemeriksaan luar oleh dokter forensik gabungan."
"Kebanyakan (korban) muncul gejala-gejala asfiksia. Terus sebagian besar tidak ada trauma," beber Erwin ketika ditemui di Dinkes Kabupaten Malang, Kamis (13/10/2022) malam.
Dilansir dari Alodokter, Asfiksia adalah suatu kondisi ketika kadar oksigen dalam tubuh berkurang.
Penyebab asfiksia bermacam-macam, mulai dari tersedak, paparan bahan kimia atau asap, hingga memiliki penyakit tertentu.
Kondisi ini dapat menyebabkan hilangnya kesadaran, cedera otak, bahkan kematian.
"Detailnya bisa ditanyakan rumah sakit masing-masing. Namun yang (meninggal dunia) di non faskes kami tidak ada data informasinya," imbuh Erwin.
Sementara itu, tim Dokkes Polda Jawa Timur akan melakukan autopsi kepada dua jenazah korban Tragedi Stadion Kanjuruhan pada Kamis (20/10/2022) pekan depan.
"Kami mendapat informasi ada dua keluarga yang bersedia dilakukan autopsi. Pelaksanaannya dilakukan oleh dokter yang ditunjuk oleh persatuan dokter forensik."
"Autopsinya kita sebut ekshumasi. Kami masih kroscek dulu dengan keluarga apakah berkena dilakukan" ungkap Erwin.
Baca juga: Tragedi Kanjuruhan, Komnas HAM Kupas Tuntas Soal Obat Ternak, Sepatu dan Tembakan Gas Air Mata
Menurut Erwin, penggalian fakta empiris mengenai penyebab kematian seseorang tidak hanya dilakukan dengan autopsi. Namun bisa dengan cara lain.
"Kalau pendapat kami yang kemarin terakhir meninggal atas nama Helen, penyebab kematiannya bisa dilihat dari rekam medis dan MRI, CT Scan itu bisa dilihat sebagai penyebab kematian," tutur Erwin.
Erwin menyatakan keperluan autopsi bagi korban lain akan disesuaikan dengan permintaan pemimpin.
"Tentunya kami hanya menerima dari perintah pimpinan," tuturnya.
Baca juga: KontraS Jelaskan Mengapa Autopsi Korban Tragedi Kanjuruhan Harus Secepatnya Dilakukan
Terakhir, Erwin menegaskan kepolisian juga telah memberikan bantuan penaganan medis kepada para korban.
"Kami selain kaitannya dengan penyelidikan, juga telah melakukan trauma healing badan pengobatan."
"Dan kami berikan Kartu Bhayangkara Prioritas sehingga bisa berobat di Rumah Sakit Bhayangkara," paparnya.
Artikel ini telah tayang di SuryaMalang.com dengan judul Polisi Sebut Penyebab Kematian Korban Tragedi Stadion Kanjuruhan Akibat Gejala Asfiksia,