TGIPF Ungkap Hasil Rekonstruksi 32 CCTV Stadion Kanjuruhan: Proses Jatuhnya Korban Lebih Mengerikan
Ketua TGIPF Mahfud MD menyebut proses jatuhnya korban tragedi Kanjuruhan itu lebih mengerikan dari video yang tersebar di medsos dan televisi.
Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Sri Juliati
Dokter Spesialis Mata di Jakarta Eye Center (JEC) Hospital dan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Dr dr Tri Rahayu SpM(K) FIACLE , angkat bicara terkait hal tersebut.
Ia menanggapi beberapa foto korban selamat dalam tragedi Kanjuruhan yang mengalami pendarahan di bagian mata.
dr Tri, mengatakan waktu pemulihan penderita pendarahan di mata tergantung seberapa luas pendarahannya.
Baca juga: TGIPF Serahkan Hasil Investigasi Tragedi Kanjuruhan ke Presiden Jokowi
"Kalau luas begini bisa sebulan," kata Dr Tri, saat dihubungi Tribunnews.com, Kamis (14/10/2022).
Lanjut dr Tri, hal itu juga tergantung apakah pendarahan tersebut juga diikuti peradangan atau tidak.
"Kalau pendarahannya tanpa peradangan biasa sembuh sendiri dalam satu sampai empat pekan," katanya.
Kata dr Tri, pendarahan di bagian mata tersebut bisa terjadi akibat zat kimia yang terkandung dalam gas air mata.
Sebab, ujarnya, zat kimia dapat membuat mata mengalami trauma kimia.
Baca juga: KontraS Yakin Korban Tewas Tragedi Kanjuruhan Akibat Tembakan Gas Air Mata
"Kalau kena gas air mata, itu termasuk kategori trauma kimia ya," kata dr Tri.
Ia mengatakan, trauma kimia juga berpotensi memicu terjadinya peradangan di mata.
"Jadi bisa terjadi peradangan. Itu harus ada tatalaksana sesuai derajat trauma kimianya," ujarnya.
Sementara itu, terkait pendarahan di mata secara umum, dr Tri menjelaskan hal itu terjadi karena pecahnya pembuluh darah di bagian bawah selaput lendir mata (conjunctiva).
"Karena pecah pembuluh darah dibawah selaput lendir mata (conjunctiva), bisa karena batuk, muntah, mengedan, atau karena gosok-gosok mata," katanya.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Ibriza Fasti Ifhami)
Baca berita lainnya terkait Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan.