Kukuhkan 4.000 Laskar Santri, Gus Muhaimin: Kita Siapkan Jadi Pemimpin Masa Depan
Pengukuhan ini dilakukan dalam rangka menyambut Hari Santri Nasional (HSN) pada 22 Oktober mendatang
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar atau Gus Muhaimin mengukuhkan 4.000 santri Pondok Pesantren Riyadlul Jannah di Kabupaten Tangerang, Banten sebagai anggota Laskar Santri Indonesia.
Panglima Santri Indonesia mengatakan langkah ini dimaksudkan untuk memberikan kepercayaan diri para santri, sekaligus menyiapkan kader-kader muda dari kalangan pesantren untuk dididik menjadi calon pemimpin masa depan.
"Mereka kita siapkan untuk bisa menjadi pemimpin di berbagai level," tutur Muhaimin melalui keterangan tertulis, Senin (16/10/2022).
Pengukuhan ini dilakukan dalam rangka menyambut Hari Santri Nasional (HSN) pada 22 Oktober mendatang.
Dirinya mengatakan pengukuhan Laskar Santri Indonesia akan dilakukan di berbagai pesantren lainnya di Indonesia.
Baca juga: Membaca Visi Gus Muhaimin tentang Indonesia
Sehari sebelumnya, pengukuhan Laskar Santri Indonesia juga dilakukan terhadap sekitar 3.000 santri Ponpes Malnu Menes, Kabupaten Pandeglang, Banten.
Wakil Ketua DPR RI ini mengatakan, Laskar Santri Indonesia ini akan menjadi kekuatan untuk belajar bergerak bersama masyarakat.
Saat ini santri di Indonesia tidak kurang dari 5 juta yang tersebar di 28.000 pesantren.
Jumlah tersebut belum termasuk para alumni dan orang tua santri yang menjadi potensi energi bangsa.
"Kami punya bonus demografi kaum muda yang menjadi kekuatan bergerak di bidang ekonomi masyarakat," ungkap Muhaimin.
Pesantren selain lembaga pendidikan juga bisa berperan didalam kekuatan ekonomi.
"Sektor informal, ekonomi kecil menengah setiap pesantren dari sekitar 5 juta pasar yang berkembang di Indonesia," katanya.
Hari Santri Nasional menjadi momentum agar para santri juga tidak hanya disiplin ilmu agama, namun juga bisa berperan di semua profesi.
"Kita semua harus menitipkan masa depan bangsa ini kepada keluarga besar pesantren yang di dalamnya ada pengikutnya, masyarakat di sekitarnya dan lainnya," pungkasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.