Forum G20 Wadahi Pengembangan UMKM, dari Transformasi Digital hingga Dorong Perluasan Daya Saing
G20 melalui The Business 20 atau B20, terus berupaya untuk bisa mewadahi dan mendorong UMKM agar mampu berperan sebagai penggerak perekonomian.
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - The Business 20 atau B20, salah satu forum KTT G20, terus berupaya untuk bisa mewadahi dan mendorong Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) agar mampu berperan sebagai penggerak perekonomian.
Untuk diketahui, B20 adalah outreach group dari G20 yang mewakili komunitas bisnis internasional.
Melalui keberadaan para pelaku bisnis dari seluruh dunia, B20 merefleksikan peran sektor swasta sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi yang kuat, berkelanjutan, dan berimbang.
Setidaknya, dalam penyelenggaraan B20 tersebut ada beberapa rekomendasi kebijakan yang kemudian nantinya akan dilanjutkan dan diangkat kembali dalam KTT G20.
Chair Trade & Investment Task Force B20, Arif Rachmat menjelaskan keempat rekomendasi kebijakan tersebut yaitu free trade, digital economy, inclusivity, dan green economy.
Arif juga menyampaikan untuk bisa terus mendorong agar UMKM berhasil menjadi penggerak ekonomi memang diperlukan dukungan dari berbagai pihak.
Baca juga: Pemerintah Telah Kucurkan Rp552,35 Miliar untuk Kegiatan Presidensi G20
"Salah satu legacy program yang digagas adalah kemitraan dengan UMKM melalui skema Inclusive Closed Loop dengan menjadikan UMKM sebagai fokus utama dalam menggerakkan ekonomi, bukan hanya di Indonesia tapi juga secara global, yang akan didukung oleh berbagai pemangku kepentingan, mulai dari komunitas bisnis, institusi keuangan, hingga akademisi," ungkap Arif kepada Tribunnews.com melalui keterangan tertulis, Senin (17/10/2022).
Sementara itu, Co-Chair Trade & Investment Task Force B20, Dr Juan Jose Daboub menyebut harus ada juga kolaborasi antara pemerintah dengan pihak swasta.
Bahkan, baginya sangat penting adanya pembentukan gugus tugas agar suara dari pihak swasta bisa benar-benar diakomodasi untuk terciptanya kebijakan yang semakin membaik.
Dr Daboub menyatakan forum B20 sangatlah mendukung target Presidensi G20 untuk melakukan transformasi digital hingga mendorong perluasan daya saing UMKM.
"Forum ini mendukung target Presidensi G20 Indonesia terkait peran nyata pelaku bisnis untuk mendorong transformasi digital, serta memperluas akses UMKM agar dapat bersaing dan menjadi bagian dari rantai pasok global melalui skema Inclusive Closed Loop," ujarnya.
Selanjutnya, pria yang juga menjabat sebagai anggota direksi Phillip Morris Internasional (PMI) tersebut kembali menegaskan harus ada sinergitas dari semua pihak secara bersama-sama, mulai dari pelaku usaha, UMKM hingga pemerintah secara inklusif.
Baca juga: Dukung G20, Toyota-Astra Motor Mulai Datangkan Lexus UX-300e Lewat Jalur Udara
"Melalui forum B20, kami turut berkontribusi, baik dalam memberi saran maupun berbagi pengalaman mengenai upaya nyata dalam mendukung UMKM agar lebih berdaya saing dan mendorong pertumbuhan ekonomi."
"Kolaborasi antara pelaku usaha dan UMKM juga membutuhkan dukungan penuh dari pemerintah, yaitu berupa kebijakan dan program yang inklusif dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan, tanpa terkecuali," ucap Daboub.
Pernyataan Sandiaga Uno
Sementara itu dikutip dari kontan.go.id, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno meyakini KTT G20 akan menumbuhkan perekonomian masyarakat.
"Acara G20 ini tentunya sangat patut kita syukuri bahwa sektor-sektor kuliner, fesyen, dan kriya ini tumbuh dan berkembang. Alhamdulillah, ini sudah membuka 33 ribu lapangan kerja baru, peningkatan konsumsi domestik sudah sampai Rp1,7 triliun dan meningkatkan citra positif kita," terang Sandi, Selasa (11/10/2022).
Sandi menyampaikan pihaknya juga terus berupaya untuk meningkatkan kunjungan wisatawan nusantara (wisnus). Ini sejalan dengan imbauan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) agar masyarakat berwisata di dalam negeri saja karena Indonesia kaya akan potensi wisata.
"Kita ditargetkan untuk menambah pergerakan wisatawan nusantara sampai 1,4 miliar. Karena, kita jauh tertinggal dibanding Cina, dibanding Australia yang kunjungan wisatawan nusantaranya pergerakannya jauh lebih tinggi dibanding kita," tuturnya.
Adapun B20 Summit direncanakan digelar pada 13-14 November 2022.
Sementara KTT G20 yang menjadi puncak Presidensi G20 Indonesia akan dilangsungkan di Bali pada 15-16 November 2022.
Puncak acara tersebut akan dihadiri oleh seluruh Kepala Pemerintahan/Negara anggota G20.
(Tribunnews.com/Gilang Putranto, Kontan.co.id/Ratih Waseso)