VIRAL Pidato Lama Irjen Teddy Minahasa Kalau Ingin Kaya Jangan Jadi Polisi, Ini Respons Mahfud MD
Pidato lama Irjen Teddy Minahasa dengan petikan kalau ingin kaya jangan jadi polisi, viral di media sosial hingga dapat tanggapan dari Mahfud MD.
Penulis: Sri Juliati
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Video lama Irjen Teddy Minahasa yang viral itu pun rupanya menuai respons dari Menko Polhukam, Mahfud MD.
Lewat unggahan di akun Instagram-nya, Mahfud MD semula menyinggung soal arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat memanggil para perwira tinggi-menegah Polri ke Istana Negara pada Jumat (14/10/2022) lalu.
Menurut Mahfud MD, arahan Presiden tak hanya berlaku untuk Polri, melainkan aparat penegak hukum lainnya serta instansi pemerintah.
Mereka harus melayani dan melindungi rakyat serta tidak boleh sewenang-wenang hingga bergaya hidup mewah.
"Saya menganggap, secara struktural arahan Presiden kepada POLRI hari Jumat tgl 14 Oktober 2022 itu berlaku juga utk penegak hukum yang lain, bahkan kpd semua institusi pemerintah."
"Yakni, harus melayani dan melindungi rakyat. Tidak boleh sewenang-wenang, koruptif, hedonis, bergaya hidup mewah, dan congkak," tulis Mahfud MD.
Ketua Kompolnas itu lantas menyinggung pesan Irjen Teddy Minahasa yang viral.
Ia meminta agar nasehat jangan jadi polisi jika ingin kaya, diikuti, tapi tidak dengan tingkah laku Irjen Teddy Minahasa yang malah terseret dalam kasus peredaran narkoba.
Mahfud MD menjelaskan, terlibat dalam peredaran narkoba merupakan satu jenis kejahatan yang berbahaya.
"Turuti nasehat yang mulia dari Teddy Minahasa Putra yang beredar di publik, tapi jangan tiru tingkah lakunya."
"Nasehat Teddy yang mulia ialah bahwa tugas polisi itu mengabdi, jangan sewenang-wenang, jangan mencari uang di Polri, jangan jadi polisi kalau ingin kaya."
"Itu nasehat Teddy yang bagus dan harus diikuti."
"Tapi jangan ikuti tingkah laku Teddy yang ternyata harus menjadikan dirinya sebagai tersangka dari satu jenis kejahatan yang sangat berbahaya, yakni peredaran dan bisnis gelap narkoba."
"Kalau di ilmu analogi, melakukan kejahatan narkoba saja berani apalagi kejahatan biasa lainnya," lanjut Mahfud MD.
Terakhir, Mahfud MD akan memanggil Kompolnas untuk meningkatkan peran eksternal.
Sementara di internal Kemenko Polhukam, ia akan merevitalisasi Saber Pungli untuk memberi perhatian lebih terhadap laporan-laporan pemerasan dan mafia kasus yang terjadi di beberapa Polres.
(Tribunnews.com/Sri Juliati/Nuryanti) (KompasTV)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.