Tak Bisa Tolak Perintah Jenderal, Bharada E Lakukan Ini Setelah Disuruh Ferdy Sambo Tembak Yosua
Bharada E melakukan hal ini setelah disuruh Ferdy Sambo untuk menembak Brigadir J. Ia menyebut tak bisa menolak perintah atasan.
Penulis: Sri Juliati
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
![Tak Bisa Tolak Perintah Jenderal, Bharada E Lakukan Ini Setelah Disuruh Ferdy Sambo Tembak Yosua](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/bharada-e-jalani-sidang-perdana_20221018_121201.jpg)
Pertanyaan Ferdy Sambo itu dijawab Bharada E dengan singkat: siap komandan.
"Ferdy Sambo mengutarakan niat jahatnya dengan bertanya kepada Richard Eliezer, 'berani kamu tembak Yoshua.'"
"Atas pertanyaan Ferdy Sambo tersebut lalu Richard Eliezer menyatakan kesediaannya 'siap komandan," ujar Jaksa.
Baca juga: Profil Bharada E, Terdakwa Kasus Brigadir J yang Jalani Sidang Perdana Hari Ini di PN Jaksel
2. Isi Amunisi pada Senjata Api
![Terdakwa Richard Eliezer Pudihang Lumiu alias Bharada E ketika sidang perdana kasus pembunuhan Brigadir J di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Senin (18/10/2022) pagi.](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/terdakwa-richard-eliezer-pudihang-lumiu-alias-bharada-e54555.jpg)
Mendengar kesediaan Bharada E untuk menembak Brigadir J, Ferdy Sambo menyerahkan satu kotak pelusy 9 mm.
Ferdy Sambo meminta ajudannya itu menambahkan amunisi pada magazine senjata api merek Glock 17 milik Bharada E.
Aaat itu amunisi dalam magazine Bharada E yang semula berisi tujuh butir peluru 9 mm ditambah delapan butir peluru 9 mm dari Ferdy Sambo.
"Selanjutnya Richard Eliezer memasukkan peluru satu per satu ke dalam Magazine pada senjata api Glock 17 Nomor seri MPY851 miliknya untuk mengikuti permintaan Ferdy Sambo," kata Jaksa.
Baca juga: IDENTITAS Asli Bharada E Terungkap, Kelahiran 1998, Pendidikan Terakhir SMA
3. Ikuti Skenario Ferdy Sambo
Masih dalam pembicaraan itu, Ferdy Sambo menyatakan peran Bharada E yaitu menembak Brigadir J.
Sementara Ferdy Sambo akan berperan untuk menjaga Bharada E.
"Karena kalau Ferdy Sambo yang menembak dikhawatirkan tidak ada yang bisa menjaga semuanya," kata Jaksa.
Ferdy Sambo lantas berulangkali menyampaikan rencana penembakan serta skenario tembak-menembak antara Brigadir J dengan Bharada E.
"Brigadir J dianggap telah melecehkan Putri Candrawathi yang kemudian berteriak minta tolong."
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.