Tak Bisa Tolak Perintah Jenderal, Bharada E Lakukan Ini Setelah Disuruh Ferdy Sambo Tembak Yosua
Bharada E melakukan hal ini setelah disuruh Ferdy Sambo untuk menembak Brigadir J. Ia menyebut tak bisa menolak perintah atasan.
Penulis: Sri Juliati
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
6. Kokang Senjata
Saat tiba di rumah dinas dalam kondisi muka marah dan emosi, Ferdy Sambo bertemu dengan Kuat Ma'ruf.
Ia bertanya keberadaan Bripka Ricky Rizal dan Brigadir J.
Mendengar suara Ferdy Sambo, Bharada E langsung turun dan berdiri di samping kanan mantan Kadiv Propam itu.
"Lalu Ferdy Sambo mengatakan kepada Richard Eliezer 'kokang senjatamu!'"
"Setelah itu Richard Eliezer mengokang senjatanya dan menyelipkan dipinggang sebelah kanan," ucap Jaksa.
7. Menembak Brigadir J
Saat Brigadir J sudah berada di dalam rumah, Ferdy Sambo memegang leher bagian belakang dan mendorong Brigadir J ke depan.
Posisi Brigadir J berada di depan tangga dan berhadapan dengan Ferdy Sambo yang di samping kanannya ada Bharada E.
Sementara Kuat Ma'ruf ada di belakang Ferdy Sambo dan Bripka RR di belakang Bharada E dalam posisi bersiaga apabila Brigadir J melakukan perlawanan.
Lalu Putri Candrawathi berada di kamar utama dengan jarak kurang lebih 3 meter.
"Ferdy Sambo langsung mengatakan kepada Yosua dengan perkataan 'jongkok kamu!!'"
"Yosua sambil mengangkat kedua tangannya menghadap ke depan sejajar dengan dada sempat mundur sedikit sebagai tanda penyerahan diri dan berkata 'ada apa ini?'" ungkap jaksa.
Ferdy Sambo lantas berteriak dengan suara keras kepada Bharada E dan memberi perintah menembak.
"Woy,,,! kau tembak,,, ! kau tembak cepaaat!! Cepat woy kau tembak!!!"
Mendengar teriakan Ferdy Sambo, Bharada E langsung mengarahkan senjata api ke tubuh Brigadir J.
Ia menembakkan senjata api miliknya sebanyak tiga atau empat kali hingga Brigadir J terjatuh dan terkapar mengeluarkan banyak darah.
"Kemudian Ferdy Sambo menghampiri Yosua yang tergeletak di dekat tangga depan kamar mandi dalam keadaan tertelungkup masih bergerak-gerak kesakitan."
"Untuk memastikan benar-benar tidak bernyawa lagi, Ferdy Sambo yang sudah memakai sarung tangan hitam menggenggam senjata api dan menembak sebanyak satu kali mengenai tepat kepala bagian belakang sisi kiri Yosua hingga korban meninggal dunia," kata Jaksa.
8. Terima Hadiah iPhone
Pada 10 Juli 2022, Bharada E bersama Bripka RR dan Kuat Ma'ruf menemui Ferdy Sambo bersama Putri Candrawathi.
Ketiganya menerima amplop berisi uang dolar dengan nilai berbeda-beda.
Bripka RR dan Kuat Ma'ruf mendapat Rp 500 juta, sedangkan Bharada E menerima Rp 1 miliar.
"Amplop yang berisikan uang tersebut diambil kembali oleh Ferdy Sambo dengan janji akan diserahkan pada Agustus 2022 apabila kondisi sudah aman," tutur jaksa.
Ferdy Sambo juga memberikan ponsel merek iPhone 13 Pro Max sebagai hadiah untuk mengganti HP lama yang telah dirusak atau dihilangkan.
Tak lain agar jejak komunikasi peristiwa penembakan Brigadir J tidak terdeteksi.
"Saat itu Putri Candrawathi mengucapkan terima kasih kepada Richard Eliezer, Ricky Rizal, dan Kuat Ma'ruf," kata jaksa.
(Tribunnews.com/Sri Juliati)